RAHASIA Tahu Sumedang Diungkap di Depan Chef Renatta, Air Gunung Tampomas, Kedelai Majalengka Salah Satunya

RAHASIA Tahu Sumedang Diungkap di Depan Chef Renatta, Air Gunung Tampomas, Kedelai Majalengka Salah Satunya

Rahasia Tahu Sumedang diungkap, ternyata ada pengaruh dari air Gunung Tampomas.-Tahu Bungkeng/Ig-radarmajalengka.com

SUMEDANG, RADARMAJALENGKA.COM – Rahasia Tahu Sumedang yang nikmat diungkap di depan Chef Renatta Moeloek dan Chef Juna Rorimpandey yakni air Gunung Tampomas dan kedelai lokal yang salah satunya dari Majalengka.

Pemilik dan pewaris usaha Tahu Bungkeng yang merupakan pioneer tahu di Kabupaten Sumedang, Suriadi Ukim mengungkapkan, air dari Gunung Tampomas sangat mempengaruhi kualitas.

“Jadi air dari Gunung Tampomas ini rasanya agak manis,” kata Suriadi Ukim, seraya menegaskan bahwa kualitas air yang baik sangat menentukan hasil produksi tahu.

Diungkapkan dia, Gunung Tampomas yang ada di Kabupaten Sumedang menjadi sumber mata air dan digunakan untuk produksi tahu.

Sedangkan untuk kedelai, menggunakan jenis impor dari Amerika Serikat. Tetapi juga kedelai lokal dengan kualitas yang baik.

BACA JUGA:HATURNUHUN ‘Jamunya’ Kang Ridwan Kamil, Aspal Datang Lubang Hilang, Majalengka Mulus Lagi

“Ketika ada kedelai lokal dan kualitas bagus, bisa saja digunakan. Kalau impor biasa dari Amerika. Sementara untuk lokal, berasa dari Jawa Barat,” bebernya.

Hanya saja, Suriadi mengungkapkan bahwa kedelai impor punya kelemahan. Biasanya, tekstur menjadi lebih lembek karena kadar air tinggi.

Terkait dengan produksi kedelai lokal, petani dari Majalengka, Momon Sukirman mengungkapkan, tanaman ini biasanya dipakai sebagai selingan.

Sebab, para petani khususnya di Majalengka selatan, biasanya sudah memiliki pola atau selingan saat menanam dalam satu tahun.

BACA JUGA:Saat Chef Renata Makan Tahu Sumedang: Wah Bahaya Ini, Nggak Bisa Berhenti

“Petani sudah punya prinsip kalau komoditi terus-terusan, kemungkinan unsur hara rusak. Makanya, petani sudah mempola. Misalnya 2 kali padi, dan 1 kali palawija. Tujuannya memperbaiki unsur hara tanah,” bebernya.

Menurut dia, untuk memperbaiki unsur hara tanah, biasanya ditanami kedelai. Karena di akar kedelai, mengandung rhizobium yang berfungsi memperbaiki unsur hara tanah.

Petani di Majalengka, biasanya memilih varietas yang paling diminati oleh konsumen dan petani yakni, Dega dan Anjasmoro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: