WOW! Chef Juna dan Chef Renatta ke Tahu Bungkeng Sumedang, Simak Kata-katanya

WOW! Chef Juna dan Chef Renatta ke Tahu Bungkeng Sumedang, Simak Kata-katanya

Chef Juna Rorimpandey dan Chef Renatta Moeloek berkunjung ke Tahu Bungkeng Sumedang.-Tahu Bungkeng-radarmajalengka.com

SUMEDANG, RADARMAJALENGKA.COM - Chef ternama Indonesia, Juna Rorimpandey dan Renatta Moeloek mengunjungi Tahu Bungkeng SUMEDANG, baru-baru ini.

Chef Juna dan Chef Renatta melihat langsung proses pembuatan Tahu Bungkeng yang tersohor dan hingga kini telah menjadi identitas Kabupaten Sumedang.

Rupanya, kedatangan kedua chef yang langganan menjadi juri kompetisi memasak di tanah air tersebut, berkaitan dengan pembuatan konten untuk Kanal Youtube Kisarasa.

Pada publikasi lewat kanal media sosial Tahu Bungkeng, nampak Chef Juna dan Chef Renatta juga turut mencoba makanan yang terbuat dari kedelai itu.

BACA JUGA:SPECIAL PRICE! Berikut Daftar 9 Transportasi Menuju Bandara Kertajati Majalengka, 50 Ribu Aja

Pemilik Tahu Bungkeng, Suriadi Ukim mengungkapkan, makanan tahu di Sumedang sangat melegenda. Bahkan sudah ada sejak 100 tahun lebih.

"Tahun 1900 Pangeran Sumedang menghampiri dan mencoba Tahu Bungkeng dan beranggapan tahunya enak dan anak laku kalau dijual," kata Suriadi.

Kalimat itu, rupanya sangat membekas. Bahkan hingga saat ini, Tahu Bungkeng masih terus berjalan usahanya dan menggunakan resep lama.

"Kami ingin selalu memberikan yang terbaik bagi setiap pelanggan kami. Dimulai dari kualitas rasa dan pelayanan yang harus maksimal," tuturnya.

BACA JUGA:Komisaris Tol Cisumdawu Ungkap Suka Duka Bangun Tol Bandung - Kertajati, Begini Katanya

Hal serupa juga disampaikan Weily yang merupakan istri pemilik Tahu Bungkeng. Baginya, jujur dan komitmen sangat penting dalam menjalankan usaha.

"Papa mertua selalu bilang kerja harus berkomitmen, jujur dan tidak boleh membeda-bedakan orang," tandasnya.

Sementara Chef Juna mengaku terkesan dengan keberadaan kuliner Tahu Sumedang. Di mana usaha rintisan yang dimulai 106 tahun lalu tersebut, masih bertahan hingga saat ini.

Dia pun terkesan dengan cara pembuatan tahu yang seluruhnya masih manual. Mulai dari proses pembuatan hingga penjualan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: