Ketika Para Cyclist Cirebon 'Manasik' Keliling Gunung Ciremai, Naik Hajinya di Bromo KOM 2023

Ketika Para Cyclist Cirebon 'Manasik' Keliling Gunung Ciremai, Naik Hajinya di Bromo KOM 2023

Komunitas Cyclist Kadal Cirebon berlatih keliling Gunung Ciremai atau Tour de Ciremai sebelum mengikuti event Bromo KOM.-Istimewa-radarmajalengka.com

MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Bromo King of Mountain (KOM) Challenge 2023 sudah jadi naik 'hajinya' para cyclist di Indonesia. Khusus mereka yang berasal dari Cirebon Raya, barangkali Tour de Ciremai ibarat manasik alias latihan rukun-rukunnya.

Elevasi hingga 1.000 meter di atas permukaan laut membuat rute bersepeda keliling Gunung Ciremai menjadi latihan wajib bagi para cyclist dari Komunitas Kadal Cirebon, yang henda mengikuti event Bromo KOM sekitar 2 minggu lagi.

Ibarat manasik alias latihan untuk menjalankan haji, berikut dengan rukun-rukunnya, Tour de Ciremai menjadi santapan wajib.

Tentu saja, Gunung Ciremai yang merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat menjadi arena latihan paling mendekati kondisi Bromo.

BACA JUGA:WOW, Jusuf Hamka Jadi Warga Istimewa Sumedang Setelah Bangun Tol Cisumdawu: Desa Jadi Kota

Minggu 14 Mei 2023, para pesepeda dari Cirebon menjajal rute keliling Gunung Ciremai. Mulai dari Cirebon, Majalengka, Talaga, lalu via Kuningan kembali ke Cirebon.

Rutenya terbilang mirip. Event Bromo KOM yang berlangsung 27 Mei 2023 akan menempuh rute Kota Surabaya menuju Wonokitri di lereng Gunung Bromo, Jawa Timur.

Dari Surabaya jalanan datar akan menjadi santapan para pesepeda untuk adu cepat. Lalu masuk Wonokitri yang penuh dengan tanjakan curam nan melelahkan.

Sedikitnya 13 anggota Komunitas Kadal Cirebon yang akan mengikuti even Bromo King of Mountain (KOM) tahun ini.

BACA JUGA:RESMI TERPILIH: 12 Putra - Putri KFC DBL Indonesia Bakal ke Amerika Serikat, Ada dari Cirebon

TDC kemarin menempuh jarak sekitar 130 KM. Dengan elevasi di lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut (mdpl). 

Sebenarnga TDC ini merupakan kegiatan rutin bulanan bagi Tim “Kadal”. Hanya, latihan Minggu kemarin lebih serius karena persiapan Bromo KOM yang tinggal dua minggu lagi.

TDC ini dipilih karena medan menanjak mendekati kontur dengan rute yang dilalui Bromo KOM Challange. Karena even tersebut menempuh jarak 100 Km lebih dengan elevasi menjelang finish di atas 2000 mdpl.

“Selain untuk melatih ketahanan tubuh dalam rangka persiapan Bromo KOM, juga mencari rute yang mirip-mirip lereng Gunung Bromo. Nah TDC ini yang kami pilih. Walau elevasinya masih jauh di bawah Bromo,” ungkap William Kho, salah satu anggota Komunitas “Kadal”yang tahun lalu juga sudah mengikuti even tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: