POTRET Jembatan Setinggi Gedung 8 Lantai yang Bikin JALAN TOL CISUMDAWU Telat Selesai, Ada di Dekat Majalengka

MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Jalan Tol Cisumdawu memiliki beberapa infrastruktur yang ikonik, salah satunya adalah Jembatan Kedondong di Seksi 5B dan berbatasan dengan Kecamatan Ujung Jaya dan Kabupaten MAJALENGKA.

Jembatan Kedondong yang berada di Jalan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan, hingga saat ini menjadi yang terpanjang di ruas main road sepanjang 62,60 kilometer.

Panjangnya mencapai 744 meter, mengalahkan Jembatan Conggeang dengan panjang 636 meter dan yang saat ini sudah beroperasi Jembatan Sinapel 477 meter.

Tetapi, bangunan ikonik di Tol Cisumdawu tersebut juga membuat pekerjaan membutuhkan waktu lebih lama.

BACA JUGA:7 HARI LAGI Target TOL CISUMDAWU Selesai, Mau Diresmikan Jokowi, Beneran Nih?

Apalagi di Seksi 5A dan 5B Kecamatan Legok - Conggeang, terdapat 2 jembatan terpanjang tersebut. Sehingga target beroperasi kemungkinan bakal molor.

Jembatan Conggeang berada di Seksi 5A Tol Cisumdawu yang berada di wilayah Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang.

Sedangkan Jembatan Kedondong berada di Desa Cacaban, Kecamatan Conggeang yang berbatasan dengan Seksi 6A di Kecamatan Ujung Jaya.

Dari Seksi 6A itu, hanya berjarak sekitar 6 kilometer via tol ke Kertajati, Kabupaten Majalengka.

BACA JUGA:TOL CISUMDAWU akan Diresmikan Presiden Jokowi Bareng dengan Masjid Al Jabbar, Tapi Belum Selesai

Karenanya, bila dua jembatan tersebut berhasil diselesaikan, Tol Cisumdawu akan tersambung dari Cileunyi di Bandung ke Kertajati di Majalengka.

Berikut adalah spesifikasi Jembatan Kedondong:

• Panjang 744 meter berada diantara STA 48+885 sampai ke STA 47+729.
• Lebar Pier Head 34,1 meter.
• Jumlah lajur 4, jumlah jalur 2.
• Jumlah pier head 17.
• Tinggi pier head mencapai antara 7,6 meter sampai dengan 26 meter di titik terdalam atau seperti ketinggian gedung 8 lantai.

BACA JUGA:7 HARI LAGI Target JALAN TOL CISUMDAWU Tersambung Sampai Majalengka, Tapi Jalan Masih Terputus-putus

Pembangunan Jembatan Kedondong dan Conggeang dilakukan karena di dua lokasi tersebut terdapat lapisan tanah yang sangat labil dan tidak memungkinkan dibangun dengan struktur at grade.

Sumber: