URANG MAJALENGKA Tempur Jadi Ketum PSSI, Mang Erick Thohir Waniekeun, GASKEUN!

URANG MAJALENGKA Tempur Jadi Ketum PSSI, Mang Erick Thohir Waniekeun, GASKEUN!

Erick Thohir calon Ketum PSSI yang akan bersaing di KLB.-Erick Thohir/IG-radarmajalengka.com

BACA JUGA:KECEWA! Skor Manchester United vs Crystal Palace 1-1, MU Buang Kesempatan

Selain Erick Thohir ada figur lainnya yang mencalonkan sebagai ketum PSSI di Kongres Luar Biasa (KLB).

Sejumlah nama sudah beredar untuk menduduki ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota exco. Tinggal mereka nanti akan ditentukan oleh para pemilik suara PSSI yang berjumlah 86, ditambah satu federasi tambahan.

Ke-86 suara itu terdiri dari 18 klub Liga 1, 16 klub Liga 2, 16 klub Liga 3, 34 asosiasi provinsi (asprov), dua asosiasi, dan satu federasi futsal Indonesia.

Penetapan pemilik suara ini berdasarkan peserta kompetisi untuk Liga 1, 2, dan 3. Seluruh atau 18 klub Liga 1 otomatis dapat, sedangkan dari Liga 2 dan Liga 3 hanya 16 atau dipilih berdasarkan posisi dari kompetisi musim sebelumnya.

BACA JUGA:Menghabiskan Rp 5,5 Triliun, Tol Cisumdawu Sebentar Lagi Tersambung Majalengka ke Bandung

Tentu yang paling menarik dari Kongres tersebut adalah pemilihan Ketua Umum. Setidaknya sudah ada tiga nama yang beredar luas.

Yakni Erick Thohir, La Nyala Mataliti dan Ratu Thisa Destria.  Erick Thohir digadang-gadang menjadi Ketua PSSI. Tapi ada La Nyala dan Ratu menyainginya.

Pengusaha yang kini menjadi menteri BUMN ini sangat akrab dengan olahraga. Ia menjadi orang Asia pertama yang pernah memiliki Tim bola basket NBA ketika ia membeli saham Philadelphia 76ers.

Pada tahun 2012, ia pernah menjadi pemilik saham mayoritas sebuah klub Major League Soccer, D.C. United.

BACA JUGA:PENGUMUMAN: Tol Cisumdawu Beroperasi Akhir Februari, Bisa Dipakai Mudik

Bahkan, secara resmi menjadi pemegang saham mayoritas dengan memiliki saham klub sebesar 70% klub Internazionale (Inter Milan).

Sosok calon lainnya adalah Ketua DPD RI, La Nyala Mataliti yang pernah menjadi Ketua Umum PSSI pada 2015. Namun umur kepemimpinannya singkat karena Kemenpora kemudian membekukan PSSI.

Posisinya lantas digantikan Edy Rahmayadi yang terpilih dalam Kongres Luar Biasa pada 2016. Pria asal Jawa Timur dekat dengan dunia olahraga dimulai ketika menjadi  Wakil Ketua KONI Provinsi Jatim.

Lantas menjadi Ketua Pengurus Provinsi PSSI Jawa Timur. Namanya melejit ketika secara kontroversial membuat federasi tandingan bernama Komite Penyelamatan Sepak Bola Indonesia atau KPSI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: