Abrasi, Warga Terperosok di Sungai Ciwaringin

TERPEROSOK: Warga yang mengendarai sepeda motor terjatuh, terperosok masuk ke Sungai Ciwaringin akibat abrasi, membuat kondisi jalan kurang dari satu meter.-Ono Cahyono-Radarmajalengka.com
MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM – Abrasi di tebing Sungai Ciwaringin, tepatnya di Blok Senin RT 01/RW 02, Desa Panjalin Kidul, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka, semakin amblas. Bahkan, kondisi jalan yang lebarnya kurang dari satu meter itu telah menyebabkan terjadinya kecelakaan.
Warga setempat yang melintasi jalan itu terperosok jatuh ke sungai Ciwaringin akibat tidak mampu mengendalikan sepeda motornya.
"Kejadian itu terjadi saat momentum idul Fitri atau tanggal 31 Maret kemarin. Momentum itu sedang sibuk-sibuknya warga sekitar bersilaturahmi kesana kemari," kata ketua RT, Kardi Sohir, 13 April 2025.
Kardi menceritakan sepeda motor Honda Beat Nopol E 2683 JD itu terperosok masuk ke dalam sungai. Beruntung pengemudi yang juga warga sekitar itu tidak mengalami luka serius.
BACA JUGA:Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor, Samsat Majalengka Raup Rp1,3 M
"Kebetulan pas jatuhnya digundukan sampah. Jadi tidak apa-apa. Warga sekitar membantu mengevakuasi korban dan sepeda motor untuk diangkat ke permukaan," tutur Kardi.
Kardi menceritakan jika keselamatan warga yang bermukim di tebing Sungai Ciwaringin ini selalu terancam. Apalagi intensitas curah hujan masih sering terjadi. Bertahun-tahun abrasi sungai Ciwaringin ini tanpa adanya upaya serius dari pemerintah pusat melalui BBWS.
Sejak akhir tahun 2018 lalu, kata Kardi, sudah ada lebih dari delapan unit rumah amblas, tergerus aliran sungai, dan mengancam puluhan rumah lainnya serta ratusan KK di wilayah tersebut.
"Kami (masyarakat) yang bermukim di atas tebing aliran Sungai Ciwaringin menghawatirkan kembali terjadinya abrasi. Apalagi sekarang sudah ada motor yang jatuh terperosok," ujarnya.
BACA JUGA:Kasus Dugaan Penyelewengan Dana Desa Menurut Info yang Beredar DD Digunakan untuk Judi
Dirinya yang mewakili masyarakat di Blok Senin tersebut, mengaku saat musim penghujan terjadi, warga setempat cemas. Parahnya, sejak tahun 90-an lalu kondisi tebing Sungai Ciwaringin terus mengikis tanah hingga beberapa rumah sudah tergerus air.
Menurutnya, dari hanya belasan unit rumah yang terancam, sekarang sudah puluhan unit rumah dari ratusan kepala keluarga terancam keselamatannya. Masyarakat sudah berulang kali mendesak agar bibir sungai tersebut segera dilakukan penyenderan secara permanen.
"Cara ini dinilai kami akan memberikan rasa nyaman terhadap warga khususnya yang bermukim di atas tebing sungai," tegas dia.
Menurut Kardi, berbagai upaya dan permohonan memang dilakukan agar tanggul dapat diperbaiki secara permanen. Tahun 2016 lalu, pernah dibuatkan bronjong sepanjang 26 meter, namun tidak kuat menahan derasnya air Sungai Ciwaringin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: