Mengapa Memakan Kurma Harus Ganjil? Berikut Penjelasannya, yang Sesuai dengan Sunnah Rasulullah SAW

Mengapa Memakan Kurma Harus Ganjil? Berikut Penjelasannya, yang Sesuai dengan Sunnah Rasulullah SAW

Mengapa memakan kurma itu harus dengan bilangan ganjil? Apakah sesuai dengan Sunnah Nabi Muhammad-Snapseed edit foto pribadi-radarmajalengka.com

RADARMAJALENGKA.COM - Kurma, suatu makanan yang pasti banyak dihidangkan ketika bulan ramadhan tiba, sebagai menu pembuka awal dari buka puasa, memakan Kurma juga sebenarnya ada suatu anjuran khususnya.

Memakan kurma memanglah mudah, hanya tinggal lahap saja, lalu untuk biji nya bisa kita sisihkan, namun jika kita memperhatikan anjuran yang ada, maka dapat memungkinkan kita merasa tahu, bahwa memakan kurma itu sebenarnya ada tata caranya.

Ya benar, memakan kurma itu ada tata cara, dan ada anjurannya, sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, yang berarti ini mungkin harus kita amalkan, selaku dari umat Beliau.

Lalu, apa saja tata cara dan anjuran memakan kurma yang benar? Mengapa harus ganjil dan berapa jumlah minimalnya? Bagaimana cara menyikapi biji kurma, apakah dibuang begitu saja, atau ada hal lain? Silakan simak selengkapnya di ulasan artikel kali ini, yang erat kaitannya dengan sunnah Kanjeng Nabi Muhammad SAW, Rasulullah dan suri tauladan semesta alam.

BACA JUGA:Sehat Dan Nikmat! Ini Makanan Ringan Bergizi yang Cocok Untuk Buka Puasa, Bye Bye Gorengan

Tata cara memakan kurma dengan jumlah yang ganjil, itu sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW, karena Beliau biasanya memakan kurma dalam bilangan yang ganjil, misal satu, tiga, lima. Beliau biasanya memakan kurma ketika sedang berbuka puasa dengan segelas air, atau pada hari raya sebelum beliau berangkat sholat.

Seperti yang diriwayatkan oleh Shahih Al Bukhari, 2/17 hadits 953, Diriwayatkan Anas RA sahabat nabi berkata: "Beliau (Nabi Muhammad SAW) makan beberapa kurma dengan bilangan ganjil".

Dan Rasulullah SAW pernah bersabda di suatu hadits, dari HR. Imam Lima yang dinilai shahih oleh Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim, serta hadits tersebut terdapat pula pada kitab Bulughul Maram karya Al-Hafiz Ibnu Hajar Al-Asqalani. Yang berbunyi dari sabda Rasulullah SAW "Jika salah satu diantara kalian ingin berbuka puasa, maka berbukalah dengan kurma, jika tidak ada maka cukup dengan air, karena air itu bersih dan menyucikan.

Karena Rasulullah SAW sendiri, beliau meyukai angka bilangan ganjil, dan jika kita adalah umatnya dan pengikutnya, sudah sepatutnya kita mengikuti sunnah dan anjuran beliau dalam memakan kurma dengan bilangan yang ganjil.

BACA JUGA:Sunnah, Berapa Jumlah Kurma yang Dianjurkan Saat Berbuka Puasa? Ini Dalilnya

Dalam membuang atau menyisihkan biji kurma pum ada tata caranya, dan ada adabnya, yang sesuai dengan perilaku dari Nabi Muhammad SAW, yang berarti ini sunnah dari Beliau.

Seperti yang diriwayatkan dari suatu hadits dari sahabat nabi yang menuturkan bahwa "Dari Abdullah bin Bisr RA, Nabi pernah dihadiahi kurma, lalu Beliau memakannya dan mengeluarkan bijinya dengan meletakkan di antara dua jari dan Beliau letakkan jarinya yang telunjuk dan tengah" (HR Muslim 2042).

Dilansir dari LPPOM MUI bahwa, adab membuang biji kurma sesuai anjuran Rasulullah SAW, yakni bahwa Rasulullah SAW tidak ingin liur yang ada pada biji ini mengenai jari tangan, yang akan digunakan untuk mengambil kurma lain. Sehingga kesucian dan kebersihan dari diri tetap terjaga.

Jadi, dengan kita melihat dan meneladani sikap Rasullah SAW dalam adab dari Beliau, untuk memakan kurma, atau menyisihkan dan membuang biji kurma, adalah suatu hal yang seharusnya bisa kita aplikasikan, di bulan suci Ramadhan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: