Saat Chef Renata Makan Tahu Sumedang: Wah Bahaya Ini, Nggak Bisa Berhenti

Chef Renatta mencoba Tahu Bungkeng yang merupakan pioneer dari Tahu Sumedang.-Kisarasa-radarmajalengka.com
BACA JUGA:Ketika Para Cyclist Cirebon 'Manasik' Keliling Gunung Ciremai, Naik Hajinya di Bromo KOM 2023
"Wah bahaya ini, saya kalau disuguhi tahu bisa nggak bisa berhenti," tutur juri Masterchef Indonesia tersebut, di Kanal Kisarasa.
Karenanya, dia tidak bisa berhenti terkesima dengan Tahu Khas Sumedang yang ternyata sebenarnya adalah Tahu Bungkeng.
Diungkapkan dia, bisnis Tahu Bungkeng benar-benar mengandalkan flavour. Sehingga bisa sangat terkenal dan digemari banyak orang. Proses pembuatannya juga masih sangat sederhana dan tradisional.
"Masih menggunakan bahan-bahan kayu dan bambu," kata Chef Renatta ketika melihat langsung pabrik pembuatannya.
BACA JUGA:WOW, Jusuf Hamka Jadi Warga Istimewa Sumedang Setelah Bangun Tol Cisumdawu: Desa Jadi Kota
Karenanya, dia tidak bisa berhenti terkesima dengan Tahu Khas Sumedang yang ternyata sebenarnya adalah Tahu Bungkeng.
"Bisnis yang mennurut saya dengan tempat sederhana, cuma begitu saja. Itu pure karena flavour ya. Yang rasanya digemari banyak orang dan terkenal dari mulut ke mulut. Sehingga menjadi kegemaran banyak orang dan dikenal dengan Tahu Sumedang," ungkapnya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Chef Juna Rorimpandey. Dia juga mengaku tidak mengetahui awal mula ada Tahu Sumedang.
Tetapi setelah datang langsung dan bertemu dengan pemiliknya, ternyata Tahu Sumedang yang sekarang dikenal sekarang ini, sebenarnya adalah Bungkeng.
BACA JUGA:RESMI TERPILIH: 12 Putra - Putri KFC DBL Indonesia Bakal ke Amerika Serikat, Ada dari Cirebon
"Pada tahun 1970-1980-an, banyak karyawan dari Tahu Bungkeng maupun yang lainnya membuka rumah makan tahu. Sehingga akhirnya Sumedang dikenal dengan Kota Tahu. Bahkan ada sebutan Tahu Sumedang," bebernya.
Chef Juna mengaku terkesan dengan keberadaan kuliner Tahu Sumedang. Di mana usaha rintisan yang dimulai 106 tahun lalu tersebut, masih bertahan hingga saat ini.
"Melihat cara produksi dan menjualnya luar biasa sekali, everiting is still manual, tidak mudah meng-establish bisnis menjadi pioneer dan bisa bertahan sampai 106 tahun," kata Chef Juna.
Sementara itu, Owner Tahu Bungkeng, Suriadi Ukim mengungkapkan, Tahu Sumedang dikenal karena ciri khasnya yang berbeda dengan di daerah lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: