BARU TAU! Ternyata Ini Sejarah Kue Keranjang Makanan Khas Imlek yang Biasa Dijual di Majalengka

BARU TAU! Ternyata Ini Sejarah Kue Keranjang Makanan Khas Imlek yang Biasa Dijual di Majalengka

Sejarah Kue Keranjang atau Dodol China yang menjadi makanan khas Hari Raya Imlek, termasuk di Kabupaten Majalengka, khususnya di Kecamatan Jatiwangi dan Kadipaten.-Ist-radarmajalengka.com

BACA JUGA:TOL CISUMDAWU Dibuka Penuh Februari, Wisata di Majalengka Siap-siap Kebanjiran Pengunjung

Dikatan bahwa Dewa Tungku akan selalu pulang setiap 6 hari menjelang perayaan Imlek, dan akan kembali lagi ke surga untuk memberi laporan pada dewa surga. 

Orang-orang tionghoa pada zaman dahulu berusaha agar Dewa Tungku memberikan laporan yang baik kepada dewa surga, dengan cara menyiapkan kue keranjang.

Karena tekstur yang lengket dari kue keranjang diyakini dapat mencegah dewa tungku memberikan laporan yang buruk pada keluarga tempat ia ditugaskan.

Tradisi itu terus diyakini dan dilakukan setiap perayaan imlek dan sampai sekarang menjadi keyakinan masyarakat.

BACA JUGA:TOL Cisumdawu Dibuka, Warga Majalengka Bisa Nge-Mall ke Bandung, Nggak ke Cirebon Lagi, Sama-sama 1 Jam

Legenda lain menceritakan bahwa kue keranjang muncul setelah Wu Zixu selaku politisi sekaligus jendral kerajaan Wu meninggal dunia.

Setelah kematian Wu Zixu, Raja Yue, Goujian melakukan penyerangan ke ibu kota Wu. tentara dan rakyat Wu terdesak dan terjebak di kota dengan keadaan tidak ada makanan.

Banyak masyarakat Wu yang meninggal dikarenakan kelaparan setelah beberapa hari tidak makan,  dan sisanya terus bertahan hidup dengan sekuat tenaga.

Dalam kondisi kelaparan, masyarakat Wu teringat dengan perkataan Raja Wu yaitu Wu ZIxu sebelum meninggal.

BACA JUGA:TOL CISUMDAWU Tersambung Februari, Majalengka Ketiban Durian Runtuh

Raja pernah berkata "Jika negara dalam kesulitan dan orang-orang membutuhkan makanan, pergi dan gali tanah di bawah tembok kota sedalam tiga kaki dan dapatkan makanan."

Setelah itu masyarakat dan tentara wu saling bekerjasama untuk menggali tanah dibawah tembok kota, dan benar saja fondasi dari tembok tersebut terbuat dari tepung beras ketan.

Pada hari itu banyak orang terselamatkan dari rasa lapar, dan sejak hari itu orang-orang tionghoa membuat kue keranjang untuk memperingati tragedi pada hari itu.

Dari tahun ke tahun tradisi itu terus dilakukan, hingga dikenal dengan kue keranjang yang menjadi makanan khas pada saat perayaan imlek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: