Siapa Bilang Orang Sunda Tidak Bisa Ngomong ‘F’, itu Hanya ‘Pitnah’

BACA JUGA:SURGA PARA PEMULA, 8 Rekomendasi Aplikasi Desain Rumah

Alhasil kebiasaan dan pengetahuan yang mengakar sejak ratusan tahun ini pun tertanam di dalam pikiran dan alam bawah sadar orang Sunda, pemukim terbesar di Jawa Barat.

Sekedar contoh saja, dalam pelafalan kata “poli” untuk kata “voli”. Begitu juga kata “positip” maknanya untuk kata “positif”.  

Orang Sunda kesulitan mengucapkan kata-kata yang mengandung huruf F, X, Z.l tersebut merupakan gejala cadel primordial.

Gejala semacam ini juga melanda pelbagai suku di Indonesia dalam mengucapkan kata-kata serapan yang menjadi bahasa Indonesia.

BACA JUGA:Ridwan Kamil Masuk Partai Golkar, Kasih Kode Naik Motor Vespa Kuning, Wilujeung Sumping

Sebelumnya memang ramai beredar meme yang ditulis seseorang, entah siapa dia. “Siapa bilang orang Sunda tak bisa bilang ‘F’? Pitnah!” Ini kira kira isi memenya.

Meme tersebut memang kelakar. Bisa jadi yang menulis tersebut juga orang atau urang Sunda sendiri.

Suku bangsa terbesar di Jawa Barat ini memang suka sekali berkelakar dan nge-banyol. Karena itu, kelakar tersebut juga sekaligus pengakuan: meledek cacat diri sendiri secara kocak.

Memang sangat susah melacak asal-usul orang Sunda tak bisa melafalkan kata-kata yang mengandung huruf “F”, “V”, “X”, dan “Z”.

BACA JUGA:Polisi Buru Pelaku Perusak Situs Penyebar Islam di Maja

Barangkali karena alfabet bahasa Sunda tak mengandung huruf-huruf itu. Ha-na-ca-ra-ka-da-ta-sa-wa-la.

Sedangkan abjad serapan yang berkembang sekarang, telah memuat “F”, “V”, dan “P” sejak awal. “Z”, “W”, “X”, dan “Y”.

Itu yang memungkinkan urang Sunda tidak bisa melafalkan huruf-huruf serapan tersebut.

Sebenarnya persoalan pengucapan ini terjadi sejak dalam pikiran. Karena banyak yang keliru memakai “F” dan “V” saat menuliskannya.

Sumber: