Dewi Rengganis dan Kian Santang Kisah Cinta Nan Romantis dan Situ Patenggang
Radarmajalengka.com - Dewi Rengganis dan Kian Santang diriwayatkan memiliki kisah cinta yang romantis. Sebuah batu dikisahkan menjadi saksi pertemuan keduanya.
Kisah cinta Dewi Rengganis dan Kian Santang sempat diwarnai hubungan jarak jauh. Paman Sunan Gunung Jati itu, mendapatkan tugas untuk membasmi pemberontak.
Dalam perpisahan sementara kisah cinta itu, Dewi Rengganis memendam rindu yang amat mendalam kepada Kian Santang.
Apalagi, Dewi Rengganis tidak mengetahui ke mana Kian Santang pergi memberantas pemberontak hingga berbulan-bulan.
BACA JUGA:Payung Anies Kabupaten Majalengka Deklarasi Dukung Anies Baswedan Presiden
Karena rindu yang kian dalam, Dewi Rengganis kemudian melakukan pertapaan di sebuah hutan untuk mengetahui ke mana suaminya itu pergi.
Di tengah pertapaan itu, tanpa diduga Kian Santang pulang setelah berhasil menumpas pemberontak Kerajaan Pajajaran.
Kian Santang dikisahkan kebingungan karena istrinya tidak ada di rumah, sepulang dia berperang. Dia pun melakukan pencarian.
Dengan kesaktian yang dimiliki, akhirnya Kian Santang mengetahui di mana istrinya berada dan melakukan pertapaan.
BACA JUGA:Klasemen Piala AFF U 19, Indonesia Peringkat Berapa
Keduanya pun bertemu di sebuah batu. Ternyata Dewi Rengganis bertapa di hutan yang cukup lebat.
Batu tempat keduanya bertemu kemudian dinamai Batu Cinta. Sebab, menjadi simbol kasih antara Dewi Rengganis dan Kian Santang.
Usai pertemuan itu, Dewi Rengganis meminta untuk dibuatkan sebuah danau yang bisa mereka gunakan untuk berperahu berdua.
Singkat cerita, danau tersebut dapat dibuat Kian Santang dalam waktu singkat. Dewi Rengganis pun senang bukan main.
BACA JUGA:Edelweiss Gunung Ciremai, Terlarang Dipetik, Ini Penyebabnya
Kini, danau yang disebut menjadi saksi kisah cinta Dewi Rengganis dan Kian Santang disebut Situ Patenggang di Kabupaten Bandung.
Situ Patenggang atau Situ Patengan adalah suatu danau yang terletak di kawasan objek wisata alam Bandung Selatan, Jawa Barat, Indonesia, tepatnya di Ciwidey.
Terletak di ketinggian 1600 meter di atas permukaan laut, danau ini memiliki pemandangan yang sangat eksotik.
Situ Patenggang kabarnya berasal dari bahasa Sunda yang berasal dari kata pateang-teang atau saling mencari dalam Bahasa Indonesia.
BACA JUGA:Maktab 509 Nyaris Terbakar, Ditempati Jamaah Haji dari 3 Daerah di Jawa Barat
Sebagai informasi, Prabu Kian Santang atau Raden Sangara atau Syeh Sunan Rohmat Suci, adalah Putra Prabu Siliwangi atau Sri Baduga Maharaja Raja Pakuan Pajajaran dengan Nyi Subang Larang.
Prabu Siliwangi dengan Nyi Subang Larang dinikahkan oleh Syekh Quro Karawang. Dari pernikahan ini, memiliki tiga anak yakni, Pangeran Walangsungsang, Rara Santang dan Kian Santang.
Ketiga anak hasil pernikahan ini, kemudian menjadi sejarah tersendiri karena peran mereka masing-masing.
Pangeran Walangsungsang adalah pendiri Cirebon dan dikenal dengan kisah babad alas, atau pendirian pedukuhan di pesisir.
BACA JUGA:Perbandingan Putin Menerima Jokowi, Presiden Prancis dan PM Jerman, Duduk Jauh-jauhan
Sementara Rara Santang yang menikah dengan Syarif Abdullah, adalah ibu dari Sunan Gunung Jati. Yang kemudian menjadi penguasa Kesultanan Cirebon.
Sekaligus salah satu dari Wali Songo yang sangat disegani kiprahnya hingga saat ini. Tidak lain, Kian Santang adalah paman dari Sunan Gunung Jati.
Demikian kisah cinta antara Kian Santang dan Dewi Rengganis yang begitu romantis. Sebagai catatan, kisah ini disampaikan secara turun temurun.
Sehingga sangat memungkinkan terdapat perbedaan versi. Meski dikaitkan dengan sejarah Situ Patenggang. (yud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: