Ditemukan Gunung Batu Mirip Gunung Padang
Grup Madjalengka Baheula (Guru Mala) yakni komunitas yang konsen dalam mengungkap sejarah dan budaya di kabupaten Majalengka, berhasil menyingkap tabir keberadaan bongkahan batu yang strukturnya sangat mirip dengan gunung Padang.-PAI SUAPRDI-Radarmajalengka.com
MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM -Jejak sejarah dan pra sejarah di Kabupaten Majalengka terus digali, sejumlah penemuan pun berhasil diungkap satu persatu, yang terbaru Grup Madjalengka Baheula (Guru Mala) yakni komunitas yang konsen dalam mengungkap sejarah dan budaya di kabupaten Majalengka, berhasil menyingkap tabir keberadaan bongkahan batu yang strukturnya sangat mirip dengan gunung Padang.
Lokasinya berada di Gunung Balay kampung Sukamulya Kelurahan Babakan Jawa Majalengka.
Menurut Ketua Guru Mala Nana Rohmana atau yang akrab disapa Kang Naro mengatakan, sebenarnya informasi dan penemuan struktur batuan reruntuhan candi di gunung itu sudah lama, sekitar 5 tahunan yang lalu.
Awalnya kata dia, pihaknya menerima informasi dari masyarakat dan cerita para orang tua terdahulu jika di lokasi gunung itu ada tumpukan batu mirip candi. Warga sekitar biasanya menyebutnya dengan Beto.
BACA JUGA:Bantarujeg Krisis Air Bersih, Warga Berharap Pemkab Segera kirimkan Bantuan
BACA JUGA:Kecamatan Rajagaluh Serahkan Piala Bergilir MTQ ke Kecamatan Sindangwangi
Langkah ekspedisi dan penelusuran awal untuk melakukan pengecekan kata dia dilakukan sekitar tahun 2017 oleh timnya untuk memastikan kebenaran informasi, sekaligus mengetahui kondisi gunung dan bantuan tersebut. Dari penelusuran awal pihaknya bisa mengetahui keanehan dan keunikan struktur batuan yang ada di lokasi tersebut.
“ Dari hasil penelusuran kami beberapa kali, memang di Gunung Balay itu terbentuk dari susunan batuan columnar Joint batuan hasil endapan proses vulkanik dan mengkristal menjadi batuan keras memanjang segi 4 , 5 , atau 6 dan batuan batuan itu, terjadi secara alami,”jelasnya kepada Radar Cirebon Group .
Yang lebih unuk tambah Naro, jenis batuan yang ditemukan memang sangat mirip dengan situs Punden Berundak Gunung Padang yang ada di Cianjur. Dan saat ini sebut dia, pihaknya kini sedang meneliti apakah ada juga susunan batu yang disusun secara sengaja oleh manusia di Gunung Balay tersebut.
“Apakah batuan itu memang buatan manusia jaman dulu yang tujuannya sebagai tempat peribadatan jaman dulu atau istilahnya Kabuyutan Zaman Megalitikum atau hanya gundukan alamiah saja, ini yang sedang kami teliti saat ini,” tambahnya.
BACA JUGA:Pemkab Majalengka Kucurkan Rp 400 Juta untuk BPJS Honorer
BACA JUGA:Dorong Masyarakat Miliki Rumah, BSI Majalengka Jatiwangi Siap Salurkan Rumah Subsidi
Dan jika nanti di gunung Balay ada rekayasa Budaya leluhur, maka pihaknya menemukan satu susunan balay undakan atau lainnya maka akan segera melaporkan ke Disparbud , namun jika tidak ada rekayasa budaya maka tempat itu sebut dia, bisa juga sebagai tempat edukasi geologi bahwa di Majalengka terdapat jejak proses vulkanik atau Gunung Purba , karena Jenis batuan Columnar Jointing terjadi oleh adanya aktivitas vulkanik atau Gunung Purba.
Batuan yang ada di gunung itu sambung Naro, merupakan jenis batuan Columnar Joint yakni merupakan istilah jenis batu, yang berarti struktur bebatuan yang memperlihatkan batuan terpisah seperti batang pensil. Strukturnya menarik karena bentuknya kotak atau prisma, dengan kata lain seperti hasil polesan atau sentuhan rapi tangan manusia oleh alat tertentu, padahal itu merupakan proses alami, tanpa campur tangan manusia.
“Hanya saja, kuat dugaaan Gunung Balay itu merupakan tumpukan batuan Columnar Joint. Jadi pertanyaannya adalah, dimana Gunung Berapi besarnya? Berdasarkan teori, adanya Columnar Joint terbentuk karena adanya gunung berapi besar,” tambahnya.
Majalengka, di perbatasan antara Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka dengan Kabupaten Ciamis. Namun lokasinya sendiri memang masuk dalam wilayah Kabupaten Ciamis hanya letaknya di perbatasan dan dekat dengan wilayah Majalengka.
BACA JUGA:Antisipasi Penyakit pada Hewan, Mahasiswa KKN-T Unma Gelar Penyuluhan Ketahanan Pangan di Desa Cipelang
Sementara itu, selain di Gunung Balay, tumpukan batu mirip gunung Padang ternyata ditemukan pula struktur batuan yang sama di gunung lainya di Majalengka, tepatnya di Situs Batu Panjang yang lokasinya berada di perbatasan Majalengka-Ciamis.
Di lokasi yang kini dijaga dan dirawat oleh pihak Perum Perhutani tersebut, ditemukan batu berukuran panjang sekitar antara 2 hingga 3 meter bahkan lebih dengan diameter rata rata antara 40 sampai 50 cm dan bentuk persegi lima, dan beberapa diantaranya persegi empat dengan bagian ujungnya sedikit runcing dan tergeletak di tanah dan jika naik lebih tinggi ke atas bukit itu maka ditemukan jumlah batuan yang sama yang berserakan dengan jumlah yang sangat banyak. (pai)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: