Gunung Balay Piramida Majalengka, Petilasan Pertapaan Cikal Bakal Sumedang Larang, Siapa Prabu Aji Putih?

Gunung Balay Piramida Majalengka, Petilasan Pertapaan Cikal Bakal Sumedang Larang, Siapa Prabu Aji Putih?

Punden Berundak di Gunung Balay (dok.historiana)--

RADARMAJALENGKA.COM-Mandala Sindangkasih menurut naskah-naskah Sunda kuno adalah Sindangkasih Majalengka yang merujuk pada bukit di sebelah selatan Kota Majalengka sekarang. Berjarak 3 km ke arah selatan.

Bukit tersebut disebut "Gunung Balay" oleh masyarakat sekitarnya. Bukit ini berada pada ketinggian 300 meter di atas permukaan laut (mdpl). 

Mandala adalah kawasan perdikan berupa punden berundak dengan susunan batu bertingkat. Bentuknya mirip dengan piramida mesir atau khas budaya inca di Peru.

BACA JUGA:Benarkah Majalengka adalah Sindangkasih?

Pondasi Mandala berbentuk segiempat dan menghadap Utara - Selatan.

Diperkirakan arah pintu masuk (tangga batu) dari arah utara untuk para Mahawiku atau pendeta. Kondisinya terjal. Sementara untuk masyarakat umum, melalui tangga dari arah Timur yang lebih landai.

Kawasan ini, di zaman Sunda Kuno bercirikan ajaran sinkretisme dengan sebutan Lemah Dewasana. Sedangkan tempat pendidikan keagamaan Jati Sunda disebut Lemah Parahyangan atau Kabuyutan.

Terdapat petilasan pertapaan Prabu Aji Putih dari Kerajaan Tembong Agung atau Tembong Ageung yaitu kerajaan yang menjadi cikal bakal kerajaan Sumedang Larang.

BACA JUGA:Temuan Lokasi Kerajaan Sindangkasih di Cigasong, Cek Lokasinya

Lokasi Gunung Balay ini tidak jauh dari batas wilayah kabupaten Sumedang sekarang, hanya berjarak lebih kurang 2 km ke arah selatan Gunung Balay terdapat sungai Cilutung yang merupakan batas kabupaten.

Di seberang Cilutung tersebut adalah wilayah Mandala Tembong Agung atau Kerajaan Tembong Agung, yang kemudian diubah menjadi Mandala Himbar Buwana atau Kerajaan Himbar Buana oleh putra Prabu Aji Putih yaitu Prabu Tadji Malela.

Himbar buana yang berarti menerangi alam. Berdasarkan perbandingan generasi dalam Kropak 410 Tadjimalela sejajar dengan tokoh Ragamulya (1340 - 1350) penguasa di Kawali Surya Dewata, ayahanda Batara Gunung Bitung di Talaga, Majalengka.

BACA JUGA:Mirip Situs Gunung Padang, Punden Berundak Gunung Balay, Misteri Pengubah Sejarah Majalengka

Keberadaanya didapati berdasarkan naskah Sunda kuno Sanghyang Swawar Cinta:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: