Teori Konspirasi Merebak dalam Kebakaran Hutan Hebat Hawaii, Ada Rumah Beratap Merah di Pulau Maui Terlindungi
Dilaporkan, beredar di media sosial sebuah foto sinar dan laser yang dinarasikan diambil dari Hawaii sebelum terjadinya kebakaran tersebut. Ujaran lain mengaitkan sinar dan laser itu sebagai bukti penggunaan senjata energi terarah atau Directed Energy Wea--
RADARMAJALENGKA.COM-Kebakaran hutan hebat yang melanda Maui, Hawaii, bukan hanya membawa kerusakan, tetapi juga beragam polemik yang mencuat ke permukaan.
Isu yang mencuat mulai dari biaya pemulihan yang disebut-sebut sebagai salah satu yang termahal dalam sejarah Amerika Serikat sampai teori konspirasi yang mencoba menjelaskan apa sebenarnya penyebab dari kebakaran besar tersebut.
Kebakaran hutan yang terjadi pada Selasa (8/8/2023) di Pulau Maui, Hawaii, Amerika Serikat (AS) telah menelan sedikitnya 114 korban jiwa per Jumat (18/8/2023). Melansir The Washington Post, peristiwa itu disebut sebagai kebakaran yang paling mematikan dalam sejarah AS selama lebih dari 100 tahun.
Beragam narasi seputar kebakaran Hawaii cukup santer dibicarakan di media sosial, salah satunya tentang penggunaan senjata energi terarah (directed energy weapons/DEW) buatan manusia yang diisukan menjadi penyebab kebakaran.
Akun Facebook "Firmas Muttaqin" menyebarkan narasi itu, disertai tangkapan layar cuitan X dengan video yang menunjukkan kondisi rumah-rumah rusak. "Api buatan manusia di maui HAWAI. Kita semua tahu apa ini. Jelas sekali bahwa kita tidak sedang melihat bencana alam, melainkan bencana buatan manusia. Apa yang Anda lihat adalah Senjata Energi Terarah yang sedang beraksi. #DEW," tulis akun Facebook "Firmas Muttaqin" pada Minggu (13/8/2023).
Meski unggahan Facebook yang tersebar tidak memperoleh reaksi warganet, akan tetapi cuitan X yang ditautkan ramai impresi. Sejak diunggah pada Sabtu (12/8/2023) sampai Rabu (23/8/2023), cuitan yang beredar sudah disaksikan sebanyak 78.700 kali dan memperoleh 559 likes serta 292 repost.
Namun, benarkah kebakaran di Hawaii disebabkan oleh senjata energi terarah atau DEW?
Melansir pemberitaan BBC yang tayang pada Jumat (!1/8/2023), penyebab pasti kebakaran masih dalam proses investigasi.
Disebutkan, angin topan dan kekeringan di sebagian besar Hawaii—termasuk di seluruh Pulau Maui—turut berperan. Berdasarkan data dari US Drought Monitor (lembaga yang memonitor kekeringan di AS), sekitar 14 persen wilayah negara bagian ini mengalami kekeringan parah atau sedang, sementara 80 persen wilayah Hawaii masuk dalam kategori kondisi kekeringan yang tidak normal.
"Cuaca kering menyedot kelembapan dari tumbuh-tumbuhan, yang berarti dapat lebih mudah terbakar dan kemudian menyebar," tulis BBC.
Sebelum kebakaran terjadi, Maui telah berada dalam status peringatan red flag (bendera merah) yang menandakan tingginya potensi kebakaran akibat rendahnya kelembapan dan angin kencang. Mengutip BBC, efek Badai Dora yang melewati pantai Hawaii pada waktu kejadian pun berperan mengobarkan api lebih jauh.
Keterkaitan kebakaran Hawaii dengan senjata energi terarah menghasilkan bahwa narasi semacam itu sudah dibantah kebenarannya oleh pemeriksa fakta dari media online USA Today pada Rabu (16/8/2023).
Dalam email-nya kepada USA Today, juru bicara Departemen Pertahanan Negara Bagian Hawaii Jeff Hickman menjelaskan penyebab kebakaran masih diselidiki, tetapi klaim bahwa senjata energi terlibat di dalamnya tidak benar.
Masih dari sumber yang sama, John Winn selaku juru bicara Dinas Kehutanan AS juga mengatakan klaim tersebut tidak benar. Ia menegaskan peristiwa bencana di Hawaii tidak boleh diremehkan dengan "rumor tak berdasar dan teori konspirasi".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: