Kebijakan Harga Gabah dan Pupuk Bersubsidi Tingkatkan Hasil Pertanian di Indonesia

Kebijakan Harga Gabah dan Pupuk Bersubsidi Tingkatkan Hasil Pertanian di Indonesia

Menteri pertanian hadir dalam panen raya yang dilaksanakan di wilayah Kabupaten Majalengka Senin (7/4)-Baehaqi-Radarmajalengka.com

MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM – Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, mengklaim bahwa kebijakan penetapan harga gabah sebesar Rp 6.500 per kilogram telah memberikan dampak positif terhadap hasil pertanian di tanah air. Kebijakan ini dinilai dapat meningkatkan produksi dan kesejahteraan para petani.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), hasil pertanian di wilayah Pulau Jawa pada periode Januari hingga Maret 2025 mengalami lonjakan signifikan sebesar 52 persen, yang mencapai 2,87 juta ton.

Peningkatan ini mencerminkan keberhasilan kebijakan harga gabah yang diharapkan dapat mengurangi kesenjangan antara harga jual gabah dan biaya produksi petani.

Selain itu, Andi Amran Sulaiman juga menyebutkan bahwa serapan gabah oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam beberapa bulan terakhir mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Sebelumnya, serapan gabah hanya mencapai 83 ribu ton, namun kini meningkat hingga 800 ribu ton, yang artinya terjadi kenaikan sepuluh kali lipat.

BACA JUGA:Pengamanan Ketat Sambut Kunjungan Presiden Prabowo Subianto di Majalengka

“Terima kasih kepada 100 juta petani Indonesia yang sangat bahagia atas kebijakan penetapan harga gabah yang telah ditetapkan oleh Presiden kita. Kebijakan ini jelas memberikan manfaat langsung bagi mereka,” ujar Andi Amran Sulaiman dengan penuh semangat.

Di samping itu, Andi Amran juga menjelaskan kebijakan lain yang turut mendukung kesejahteraan petani, yaitu terkait dengan distribusi pupuk bersubsidi. Menurutnya, kebijakan yang dikeluarkan oleh Presiden Prabowo Subianto mempermudah petani dalam mendapatkan pupuk bersubsidi untuk kebutuhan pertanian mereka.

Sebelumnya, penggelontoran pupuk bersubsidi membutuhkan tanda tangan dari Menteri Pertanian, gubernur, hingga bupati dan wali kota di seluruh Indonesia. Namun kini, dengan sistem yang lebih efisien, distribusi pupuk diserahkan langsung kepada pabrik pupuk yang mendistribusikannya ke gabungan kelompok tani (gapoktan) di berbagai daerah.

“Kebijakan ini benar-benar memudahkan para petani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi. Prosesnya jadi lebih cepat dan tidak berbelit-belit,” ujar Andi Amran.

BACA JUGA:Presiden Prabowo Pimpin Panen Serentak di 14 Provinsi, Produksi Beras Tertinggi dalam 7 Tahun

Dalam kesempatan yang sama, Andi Amran Sulaiman turut mendampingi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam acara Panen Raya Serentak yang melibatkan 14 provinsi di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka.

Dalam acara tersebut, Andi Amran bersama Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, tampak ikut serta menaiki combine harvester yang dikemudikan oleh Presiden Prabowo saat memanen padi di kawasan tersebut.

Selain itu, Andi juga memandu dialog langsung antara Presiden Prabowo dan para kepala daerah, mulai dari gubernur, bupati, hingga wali kota, serta petani yang berada di 14 provinsi yang terhubung melalui telekonferensi.

Dialog ini bertujuan untuk mendengar langsung keluhan dan masukan dari para petani mengenai kebijakan yang ada serta langkah-langkah yang perlu diambil untuk lebih meningkatkan sektor pertanian di Indonesia.

BACA JUGA:Puskesmas Munjul Buka Sejak Rabu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: