WOW! Jumlah Pemudik Tahun Ini Diprediksi 123 Juta, TOL CISUMDAWU Diharapkan Bisa Beroperasi
Jumlah pemudik di tahun 2023 diprediksi mencapai 123 juta orang. -Yuda Sanjaya-radarmajalengka.com
JAKARTA, RADARMAJALENGKA.COM - Jumlah pemudik di tahun 2023 diprediksi mencapai 123 juta orang atau meningkat 14,2 persen dari tahun 2022.
Pergerakan masyarakat saat mudik yang meningkat, tidak lepas dari telah meredanya pandemi covid-19 dan dicabutnya sejumlah pembatasan oleh pemerintah.
Salah satu jalur mudik baru yang akan dibuka adalah Jalan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan atau Cisumdawu yang bakal menjadi alternatif perjalanan dari Bandung ke Cirebon.
"Melihat potensi pergerakan masyarakat yang begitu tinggi pada masa mudik tahun ini, kami bersama pemangku kepentingan terkait akan menyiapkan langkah-langkah antisipasi," kata Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, dilansir dari Siaran Pers Kemenhub.
Menurut Menhub, berdasarkan hasil survei, asal pergerakan masyarakat diprediksi didominasi dari Pulau Jawa, yaitu sebesar 62,5 persen atau 77,3 juta orang.
Sementara, 5 (lima) daerah tujuan perjalanan masyarakat tertinggi yaitu, pertama, Jawa Tengah 26,45% (32, 75 juta orang). Kemudian, Jawa Timur 19,87% (24, 6 juta orang), Jawa Barat 16,73% (20, 72 juta orang), Jabodetabek 6,52% (8, 07 juta orang), dan Yogyakarta 4,78% (5, 9 juta orang).
Sedangkan puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-1 (Jumat 21 April 2023), dimana diprediksi terjadi pergerakan sebesar 14,3% (17, 7 juta orang). Peningkatan perjalanan pada arus mudik diprediksi mulai meningkat sejak H-3 (Rabu 19 April 2023).
Untuk puncak arus balik, diperkirakan terjadi pada H+2 (Selasa 25 April 2023) dan diprediksi pergerakan yang masih cukup tinggi hingga H+3 (Rabu 26 April 2023).
BACA JUGA:BELUM ADA Rest Area di TOL CISUMDAWU, Rumah Makan di Sumedang Ini Dekat Gerbang Tol
Selanjutnya, untuk pemilihan moda transportasi didominasi moda darat yaitu: mobil pribadi 22,07% (27, 32 juta orang), sepeda motor 20,3% (25, 13 juta orang), bus 18,39% (22, 77 juta orang), kereta api antarkota 11,69% (14, 47 juta orang), dan mobil sewa 7,7% (9, 53 juta orang).
Survei ini dilakukan secara daring (online), yang mulai dari perencanaan dan analisis hasil surveinya dilakukan bekerja sama dengan kalangan akademisi dan pakar transportasi.
Adapun pelaksanaan survei ini telah memperhatikan berbagai faktor antara lain: sosiologis, ekonomi, budaya, dan dinamika yang terjadi di masyarakat, serta perubahan kebijakan dan regulasi terkait dengan penanganan kondisi Covid-19 yang semakin membaik.
Hasil survei ini menjadi dasar dan masukan penyiapan rencana operasi (renops) penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun 2023 yang dilakukan Kemenhub, Kementrian/Lembaga, dan juga pihak terkait lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: