Rumitnya Seksi 5 Tol Cisumdawu, Sudah Ada 2 Jembatan, Sekarang Mau Tambah 1 Lagi

Rumitnya Seksi 5 Tol Cisumdawu, Sudah Ada 2 Jembatan, Sekarang Mau Tambah 1 Lagi

Pembangunan Tol Cisumdawu di Seksi 5 cukup rumit dan akan memiliki 3 jembatan. -Rochamedia/Ist-radarmajalengka.com

SUMEDANG, RADARMAJALENGKA.COM - Pembangunan Tol Cisumdawu di Seksi 5 ternyata sangat rumit. Selain karena item pekerjaan, juga kondisi alam yang berat. Mengingat banyaknya area tanah labil di lokasi. 

Seksi 5 Jalan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan memiliki panjang rute 14,90 kilometer mulai dari Kecamatan Conggeang, sampai perbatasan dengan Kecamatan Ujung Jaya atau Seksi 6.

Di lokasi ini, sebelumnya telah dibangun 2 jembatan terpanjang di Jalan Tol Cisumdawu dan kini akan bertambah 1 lagi. Sebab, ada area yang tidak memungkinkan dibangun jalan dengan struktur urugan. 

Yang pertama adalah Jembatan Conggeang di Kampung Kawungluwuk, Desa Conggeang Kulon, Kecamatan Conggeang. Panjangnya mencapai 636 meter yang berada di Seksi 5A.

BACA JUGA:PENAMPAKAN TERKINI Tol Cisumdawu Seksi 5, Jalan Masih Terputus-putus ke Arah Majalengka

Pembangunan jembatan ini, bukan dikarenakan di lokasi tersebut terdapat sungai atau jurang. Tetapi lebih kepada pertimbangan teknis bahwa di area itu, terdapat lapisan tanah labil yang tidak memungkinkan dibangun jalan.

Dengan panjang 636 meter, ini adalah jembatan terpanjang kedua di ruas tol yang menghubungkan Bandung dengan Kabupaten Majalengka itu.

Yang kedua adalah Jembatan Kedondong yang ada di Desa Cacaban, Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang. Ini adalah yang terpanjang di Tol Cisumdawu dengan panjangnya mencapai 744 meter. 

Pembangunannya juga dilatarbelakangi lapisan tanah yang labil dan saat dilakukan pengetesan, baru di kedalaman 40 meter ditemukan layer yang keras. Karena struktur tanah labil tersebut tidak memungkinkan dibangun jalan, sehingga dilewati dengan jembatan di atasnya. 

BACA JUGA:WADUH! Tarif TOL CISUMDAWU Dianggap Terlalu Mahal, Hotel dan Wisata Sumedang Jadi Sepi

Pada pembangunannya, jembatan ini menggunakan struktur yang ditopang dengan 17 pier head dengan masing-masing bentangannya 40,8 meter. 

Lebar pier head tersebut mencapai 34,1 meter dan pada bagian terdalam, memiliki ketinggian 27 meter dari permukaan tanah. 

Selain struktur tanah labil yang ditangani dengan pembangunan jembatan, juga ada dengan teknik lain. Misalnya di Desa Cipamekar yang berada di Seksi 5A.

Pada lokasi ini, lapisan tanah yang labil dikeruk sampai kedalaman tertentu. Kemudian dilakukan penimbunan dengan lapisan pasir baru atau sirtu. Sehingga lebih stabil dan bisa dibangun badan jalan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: