3 Manfaat Biang Kunyit Yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Mengontrol Kadar Diabetes

3 Manfaat Biang Kunyit Yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Mengontrol Kadar Diabetes

Biang kunyit -Radarmajalengka.com-UMSU-Tangkapan Layar

RADARMAJALENGKA.COM -Kunyit dan biang kunyit pada dasarnya adalah dua hal yang sama, hanya bentuknya saja sedikit berbeda. biang kunyit bentuknya bulat dan ukurannya jauh lebih besar ketimbang kunyit. Jadi, baik kunyit dan biang kunyit memiliki manfaat yang tidak jauh berbeda.

BACA JUGA:Berwisata di Jalan Braga: Perpaduan Nostalgia dan Kemeriahan di Bandung

Beberapa manfaat biang kunyit adalah antiperadangan dan kanker. Biang kunyit juga memiliki manfaat besar bagi tubuh dan otak. Sebagian besar manfaat kunyit tak lain dari bahan aktif utamanya kurkumin.

Perlu kamu ketahui manfaat kunyit pada tubuh bisa digunakan untuk meredakan berbagai penyakit ringan dan juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Banyak dari masyarakat yang menggunakan kunyit kuning sebagai bumbu dasar masakan, teh, dan juga jamu.

BACA JUGA:Mitos Lahir Kamis Pon Menurut Primbon Jawa, Begini Penjelasannya

Kunyit memberikan banyak kandungan yang bermanfaat bagi tubuh. Seperti adanya kandungan kurkumin, sesmetoksikumin, bisdesmetoksikurkumin, resim, pati, karbohidrat, protein, selulosa, lemak, vitamin C, antioksidan, zat pahit, zat besi, fosfor, kalsium, hingga minyak atsiri.

Biang kunyit pun punya segudang manfaat lainnya, yaitu

BACA JUGA:3 Manfaat Buah Mahoni Yang Jarang Orang Ketahui

1.Menurunkan Risiko Penyakit Jantung

Dengan kemampuannya membantu mengurangi peradangan dan oksidasi, biang kunyit juga dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Biang kunyit dapat membantu menetralisir tekanan darah tinggi yang memiliki sumbangan besar pada penyakit jantung.

Mengonsumsi kurkumin buat orang yang menjalani operasi bypass arteri koroner, dapat menurunkan risiko terkena serangan jantung.

BACA JUGA:Pabrik Biochar dengan Skala Komersial Terbesar di Asia Dibangun di Majalengka

2.Membantu Melawan Depresi

Jika kamu mengalami depresi, protein yang dikenal sebagai brain-derived neurotrophic factor (BNF) berkurang. Depresi juga bisa menyebabkan gangguan pada hippocampus. Kedua hal ini memiliki peranan untuk pembelajaran dan memori. Depresi lambat laun akan membuat otak menyusut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarmajalengka.com