Balas Dendam Serangan 7 Oktober, Mantan Intelijen Militer Israel Ungkap Gaza Bakal Dilenyapkan

Balas Dendam Serangan 7 Oktober, Mantan Intelijen Militer Israel Ungkap Gaza Bakal Dilenyapkan

Mantan kepala intelijen militer IDF Amos Yadlin. (Photo Miriam Alste)--

RADARMAJALENGKA.COM-Seorang mantan kepala intelijen IDF Israel memperingatkan bahwa serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober mengakibatkan kehancuran Kota Gaza.

Amos Yadlin, mantan kepala departemen intelijen militer Israel, mengatakan bahwa serangan darat Israel menimbulkan kerusakan lebih lanjut di Gaza, karena tank-tank Israel tampaknya mengepung secara de facto daerah kantong yang terkepung itu.

Yadlin tampaknya mengisyaratkan bahwa kehancuran Kota Gaza diduga memberikan isyarat ke seluruh dunia Arab mengenai akibat yang harus ditanggung jika mereka menargetkan Israel.

"Semua orang di Timur Tengah akan memahami bahwa jika Anda membunuh anak-anak dan perempuan Israel, ibu kotanya akan hancur, dan organisasi yang mengendalikan ibu kota ini tidak akan ada. Inilah yang direncanakan Israel," katanya dikutip dari dari New Arab, Selasa (31/10). 

Taktik hukuman kolektif seperti itu dapat dianggap sebagai kejahatan perang dan membuka peluang bagi komandan militer untuk dituntut di pengadilan internasional.

Ancaman itu datang ketika kendaraan lapis baja Israel yang tampaknya bergerak ke utara dan selatan Kota Gaza, memutus jalur keluar terakhir bagi ribuan warga sipil yang terjebak di sana.

Pesan tersebut juga tampaknya menjadi peringatan bagi Hizbullah dan Iran untuk tidak terlibat dalam konflik tersebut, menyusul bentrokan di perbatasan Lebanon-Israel.

Israel telah membombardir Gaza sejak 7 Oktober, ketika Hamas dan pejuang lainnya keluar dari Gaza yang terkepung dan menewaskan sekitar 1.400 warga Israel.

Sejak itu, lebih dari 8.300 warga Palestina di Gaza telah terbunuh, sekitar setengah dari mereka adalah anak-anak. Hal ini menunjukkan bahwa Israel telah melakukan aksi pemboman tanpa pandang bulu di wilayah tersebut.

Israel juga telah memerintahkan pengepungan total terhadap Gaza, memutus pasokan makanan, air, obat-obatan dan bahan bakar serta mengancam ribuan nyawa lainnya. Gaza telah dikepung selama lebih dari 15 tahun, dengan gelombang serangan udara Israel yang menewaskan ribuan warga sipil. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: