Jakarta Dilanda Krisis, Bendera Pertama Dijahit dengan Mesin Singer Digerakkan Tangan Saat Ibu Fat Hamil

Jakarta Dilanda Krisis, Bendera Pertama Dijahit dengan Mesin Singer Digerakkan Tangan Saat Ibu Fat Hamil

Ibu Fatmawati ketika menjahit Bendera Pusaka Merah Putih pada bulan Oktober 1944 (Arsip Kompas)--

RADARMAJALENGKA.CO Kehadiran bendera pusaka yang asli tak saja menambah khidmat upacara kemerdekaan RI ke-19.

Kehadiran bendera pusaka mengingatkan kembali peran ibunda Megawati, Fatmawati yang menjahit bendera pusaka pada masa pendudukan Jepang.

Bendera itu dijahit sendiri oleh Fatmawati pada Oktober 1944 atau dua minggu sebelum kelahiran putra sulungnya, Guntur Soekarnoputra.

Ia merupakan istri Presiden ke-1 Indonesia Sukarno sekaligus Ibu Negara pertama dari tahun 1945 hingga tahun 1967.

Fatmawati dikenal akan jasanya dalam menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945.

BACA JUGA:Gaduh Bajing Bajingan, Si Tupai Ciurus Notatus

Ibunda dari Presiden ke-5 Indonesia, Megawati Soekarnoputri ini lahir di Bengkulu pada 5 Februari 1923 dengan nama asli Fatimah.

Ayah Fatmawati Hasan Din, adalah tokoh Muhammadiyah di Bengkulu.

Keluarga Fatmawati, selain dihormati karena ketokohan ayahnya, juga disebut-sebut masih keturunan kerabat Kesultanan Indrapura yang mengungsi ke Bengkulu ketika kerajaan itu ditekan Belanda pada awal abad ke-19.

Mengutip laman Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Ibu Fatmawati menjahit bendera Merah Putih dengan mesin jahit tangan di ruang tamu rumahnya.

BACA JUGA:Benarkah 4 Punakawan Berasal dari Bahasa Arab?

Kala itu, Sukarno bersama tokoh lain sedang mempersiapkan perlengkapan yang akan digunakan untuk momen pembacaan naskah teks proklamasi.

Fatmawati yang berada di dalam rumah, tak sengaja mendengar bahwa bendera Indonesia belum tersedia dan bukan perkara mudah dalam menjahit bendera Merah-Putih.

Ibu Fat –sapaan akrab Fatmawati—kesulitan mencari kain untuk bendera Merah-Putih. Kondisi Jakarta yang dilanda krisis jadi muaranya. Bahan baku kain menjadi langka. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: