Istana Ibu Kota Kerajaan Talaga Manggung Ternyata di Desa Kagok

TEMPAT BERSEJARAH: Kini sedang dibuka jalan agar bisa masuk mobil melalui program TMMD menuju situs bersejarah.-ist-Radarmajalengka.com
Sekian tahun telantar daerah Walangsuji yang terletak di Desa Kagok Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka terkenal angker dan menjadi daerah pemujaan (orang yang ingin kaya raya secara mistis). Padahal sebenarnya merupakan daerah historis yang penuh sejarah.
"Warga banyak yang meyakini masih banyak timbunan emas di bekas Keraton tersebut," kata Aom Ketua Paguyuban Walangsuji, Selasa (9/5/2023).
BACA JUGA:CIAMIK! Ini Tempat Wisata di Majalengka yang Instagramable Banget, Cocok Buat Update Status
BACA JUGA:RISIH! Nih Simak Cara Agar Orang Tidak Bisa Kirim WA ke Kita Tanpa Harus Blokir, Mudah Saja
Aom menuturkan kini pihaknya bersama pemuda setempat berusaha merestorasi dan mengembalikan nama baik Walangsuji sebagai tempat historis bekas Istana Kerajaan Talaga.
"Banyak situs peninggalan historis di sini, bahkan kami bersama pemerintah desa setempat sekarang sedang membuka jalan masuk mobil dalam program TMMD," ungkapnya.
Ketua Balai Konservasi Cagar Budaya Talaga Manggung Asep Asdha Singawinata menuturkan terdapat isu banyak emas di Walangsuji bukan merupakan arti kata yang sesungguhnya. "Itu merupakan siloka atau perumpamaan saja,"ungkapnya.
Menurutnya, Yayasan Talaga Manggung tidak ada kepentingan di sini dan menghargai kearifan lokal dan mendorong dari belakang. Yang tampil ke depan silakan Paguyuban Walangsuji yang merupakan warga setempat.
Berawal cerita Tomi Pires yang menenggelamkan Walangsuji dengan sebuah tempat yang disebut Kuburan Munding yang disebut kompleks Susuhanan atau Sunan, pihaknya mengadakan penelitian dan hasilnya menyatakan bahwa di sini diduga terdapat Makam Ratu Pertama Kerajaan Talaga Manggung yaitu Ratu Simbarkancana.
BACA JUGA:Jalin Sinergitas, Kapolres Majalengka Terima Kunjungan Kepala ATR/BPN
Asep Asdha menuturkan situs yang sudah ratusan tahun tilam sekarang dibuka kembali, mudah-mudahan bangkit kembali membawa kesejahteraan bagi warga sekitarnya.
"Penelitian kami lanjutkan secara kontinyu dan diketemukan prasasti, objek yang diduga Cagar Budaya yang sudah diajukan ke Balai Arkeologi," imbuhnya.
Kepala Desa Kagok Dedeh Juariah mengatakan ada niat setelah menjadi kepala desa untuk membuka Walangsuji khususnya untuk wisata budaya.
"Kami mengizinkan kepada komunitas untuk mengembangkan Walangsuji, apabila ada sejarah keraton mari kita lestarikan,"ungkapnya.
Sekarang pemerintah desa telah membuka jalan dengan akses kendaraan roda empat untuk memudahkan akses dan apabila ada hal atau penemuan prasasti.
BACA JUGA:Bertahap, Layanan Kantor Cabang dan ATM BSI Kembali Pulih
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: