TERUNGKAP! Alasan Kenapa Majalengka Disebut Kota Angin, Simak Penjelasannya, Oh Ternyata

TERUNGKAP! Alasan Kenapa Majalengka Disebut Kota Angin, Simak Penjelasannya, Oh Ternyata

Alasan kenapa Majalengka disebut Kota Angin, salah satunya karena faktor Gunung Ciremai.-BTNGC-radarmajalengka.com

BACA JUGA:DAMPAK TOL CISUMDAWU, Nggak Nyangka Jalan Cadas Pangeran Bakal Sesepi Ini

Kemudian angin jalu yang merupakan istilah dari masyarakat lokal. Dinamai demikian, untuk menggambarkan betapa kencangnya angin berhembus.

"Jadi angin jalu ini, istilahnya kalau perempuan pakai rok bisa tersingkap roknya, gitu. Tapi kalau dari sejarah, enggak ada saya cari-cari soal angin itu," ujarnya.

Selain itu, dirinya juga menjelaskan bahwa julukan tersebut lebih dikarenakan kecepatan angin pada periode Juni-September.

Adapun julukan terkait Kota Angin diperkirakan muncul sekitar tahun 1980-an. Sebab, sebelumnya tidak ada istilah demikian.

BACA JUGA:Ganjar Pranowo Calon Presiden PDIP, Instruksi Megawati Menggelegar, Kader Banteng Harus Menyimak

"Sebetulnya ini (Julukan Majalengka) mulai dikenal sejak tahun 1980. Biasanya bulan Juni-September itu anginnya gede di Majalengka," ujarnya.

Dirinya juga menegaskan tidak ada catatan sejarah pasti tentang julukan yang kini melekat dengan Kabupaten Majalengka.

Apalagi jika melihat dari lambang atau logo Majalengka sendiri tidak ada simbol yang menyerupai angin.

"Kalau sejarah pastinya tidak ada karena di dalam lambang Majalengka sendiri saat ini tidak ada itu simbol angin di situ. Jadi nggak dibahas di penyusunan lambang Majalengka soal angin ini," jelasnya. 

BACA JUGA:SAH! Ganjar Pranowo Capres PDIP 2023, Diumumkan Megawati, Presiden Jokowi Bilang Begini

Sementara, itu sebelumnya dari informasi yang diperoleh wartawan Prakirawan BMKG Kertajati, Ahmad Faa Iziyn, keberadaan Gunung Ciremai menjadi salah satu penyebab kencangnya angin di Majalengka.

Angin yang terhalang atap tertinggi di Jawa Barat itu akan berhembus kencang hingga mencapai kecepatan 25-30 knot atau 46-56 kilometer per jam. 

Selain itu, perbedaan tekanan udara di wilayah utara dan selatan juga memengaruhi kencangnya angin Majalengka.

"Kecepatan angin maksimal bisa mencapai 30 knot. Itu karena angin yang terhalang puncak Ciremai kemudian akan berhembus lebih kencang ke wilayah Majalengka, serta adanya perbedaan tekanan udara sehingga terjadi peningkatan kecepatan angin," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: