Karakter Khodam Macan Putih dari Curug Sawer Majalengka, Ditaklukan Prabu Siliwangi

Karakter Khodam Macan Putih dari Curug Sawer Majalengka, Ditaklukan Prabu Siliwangi

Khodam macan putih. -Ilustrasi-

Radarmajalengka.com - Karakter Khodam Macan Putih menyerupai sifat dari macan atau maung itu sendiri. Pendamping jenis ini banyak dicari.

Paling tidak ada 5 karakter yang menjadi ciri dari Khodam Macan Putih. Yang dulunya dikisahkan dimiliki Sunan Kalijaga hingga Prabu Siliwangi.

Meski di era kekinian, namun masih banyak yang percaya dan menginginkan memiliki khodam macan putih, dengan beragam karakter yang menyertainya.

Seperti diketahui, khodam macan putih sering dikaitkan dengan Kanjeng Sunan Kalijaga dan Prabu Siliwangi. Keduanya, memang memiliki ciri ciri orang yang disukai pasukan gaib ini.

BACA JUGA:Jejak Keturunan Pangeran Walangsungsang, Anak Prabu Siliwangi

Meski di era kekinian, banyak yang masih percaya dengan jenis khodam ini. Lantaran yakin, bahwa pendamping gaib ini bakal mendatangkan kekuatan untuk pemiliknya.

Bahkan dipercaya juga, dapat mendatangkan kekayaan juga kesejahteraan bagi pemilik khodam sampai satu generasi setelahnya.

Bila seorang pemimpin memiliki khodam ini, kepemimpinannya tidak akan diragukan, karena akan sangat berkharisma dan berwibawa.

Lalu, seperti apa ciri ciri orang yang disukai khodam macan putih? Apakah pembaca sekalian termasuk di dalamnya?

BACA JUGA:Boikot Indosiar Viral, Sindir Kick Off Terlalu Malam

Praktisi Mbah Yadi mengungkap beberapa ciri yang dimaksud. Paling tidak, ada lima karakter yang disukai khodam macan putih.

"Yang jelas, khodam ini menyukai karakter atau sifat orang yang memang mirip dengan ciri khas macan putih itu sendiri," kata Mbah Yadi, yang dikutip dari Kanal Esa Production.

Menurut Mbah Yadi, khodam ini bisa datang karena beberapa hal. Ada yang karena faktor keturunan, tetapi bisa juga diusahakan dengan tirakat.

Adapun ciri orang yang disukai Khodam ini, pertama adalah berwibawa. Dibawa sangat kental kaitannya dengan macan putih.

BACA JUGA:Pasien Dibius Cover Lagu, Nyanyi Lagu Celine Dion

"Orang yang berwibawa dalam kehidupan sehari-hari. Itu sangat disukai, karena karakternya mirip," katanya.

Orang yang berwibawa juga memiliki kharisma. Siapapun yang ada di dekatnya akan merasa nyaman dan segan.

Kedua, pendiam. Karakter ini, juga sama dengan sifat khodamnya. Dalam kehidupannya, orang yang dimaksud tidak banyak bicara.

Juga cenderung pendiam dan tenang. Namun, akan beraksi keras ketika ada sesuatu yang mengganggunya.

BACA JUGA:Pasien Dibius Cover Lagu, Nyanyi Lagu Celine Dion

Orang jenis ini, juga jauh dari iri dengki. Tidak mau ikut campur urusan orang dan lebih fokus pada urusan dirinya sendiri.

Ketiga, waspada. Ini juga ciri khas yang sangat disukai. Waspada dalam tindakan tanduknya juga mengambil keputusan serta menjalani hidup.

Keempat, hati-hati dan teliti. Ini juga sifat khas yang dimiliki. Kehati-hatian dalam bertindak, tidak sembrono apalagi ceroboh.

Sebab, pemilik khodam ini dibekali kekuatan yang besar. Karenanya, kehati-hatian dan ketelitian menjadi hal wajib. 

BACA JUGA:Buronan Kasus Pembacokan Gunung Jati Tersisa 1, Keterangan Kapolres Cirebon Kota Begini

Kelima, pemarah. Sifat ini adalah natural dari macan putih. Tetapi, tidak sembarang marah atau gampang terpancing emosinya.

Karakter pemarah ini, biasanya muncul ketika merasa terganggu. Juga bila keluarga atau hal penting yang dimiliki diganggu.

Dalam legenda diceritakan, Prabu Siliwangi memiliki khodam macan putih yang disimpan di dalam kujang pusaka miliknya.

Keberadaan khodam inilah, yang disebut-sebut menjadi salah satu sumber kekuatan Sri Baduga Maharaja.

BACA JUGA:Polisi Dibunuh di Papua, Anak Legenda Sepakbola Indonesia

Khodam ini berisi pasukan gaib maung bodas, yang ditaklukan Prabu Siliwangi di Curug Sawer, Kabupaten Majalengka.

Keterkaitan antara Prabu Siliwagi dan Macan putih juga diduga berasal dari Wangsit Siliwangi yang dikenal sebagai pernyataan terakhir Sri Baduga Maharaja kepada pengikutnya sebelum ngahyang.

Wangsit ini, juga sangat terkenal dan dianggap menjadi kalimat perpisahan dari Sri Baduga Maharaja yang juga dikisahkan beralihrupa menjadi harimau.

Wangsit Siliwangi juga menjadi awal mula munculnya persepsi yang mengaitkan dengan Harimau Jawa atau dalam bahasa Sunda disebut Maung. (yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: