PENAMPAKAN Mahkota Binokasih Sanghyang Pake Prabu Siliwangi, Kembali ke Galuh Setelah 500 Tahun

PENAMPAKAN Mahkota Binokasih Sanghyang Pake Prabu Siliwangi, Kembali ke Galuh Setelah 500 Tahun

Penampakan Mahkota Binokasih Sanghyang Pake saat dibawa ke Astana Gede Kawali Ciamis yang merupakan pusat Kerajaan Galuh.-Dispar Ciamis-radarmajalengka.com

CIAMIS, RADARMAJALENGKA.COM - Mahkota Binokasih Sanghyang Pake kembali ke Astana Gede Kawali yang merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Galuh setelah 500 tahun lamanya.

Mahkota Binokasih Sanghyang Pake adalah salah satu perhiasan raja tertua di wilayah Asia Tenggara yang memiliki bobot hingga 8 kilogram.

Tidak hanya itu, Mahkota Binokasih juga terbuat dari emas murni. Sehingga sangat berharga dan memiliki nilai sejarah.

Sebab, mahkota ini pada masa lalu dipakai untuk penobatan raja-raja Galuh dan Sunda. Sebelum akhirnya dititipkan di Kerajaan Sumedang Larang.

BACA JUGA:Masjid Al Jabbar, Wisata Religi Paling Hits di Jawa Barat, Ada Edukasi Sejarah Keislaman

Tercatat Raja Galuh seperti Niskala Wastu Kencana hingga Dewa Niskala menggunakan mahkota tersebut saat penobatan.

Termasuk ketika Jayadewata dinobatkan sebagai Raja Kerajaan Galuh. Selanjutnya Jayadewata atau yang tersohor dikenal sebagai Prabu Siliwangi kembali dinobatkan sebagai Raja Kerajaan Sunda.

Sehingga selama 150 tahun mahkota tersebut berada di Galuh, sebelum berpindah ke Pakuan Pajajaran yang merupakan Ibu Kota Kerajaan Sunda.

Selama beberapa dekade, mahkota itu dipakai menobatkan raja-raja penerus Prabu Siliwangi. Misalnya Prabu Surawisesa dan keturunannya.

BACA JUGA:KASUS Subang Ibu dan Anak, dr Sumy Hastry Ngaku Tersiksa: Datang Dalam Mimpiku

Sampai akhirnya pengaruh Kerajaan Sunda semakin melemah dan mahkota tersebut dititipkan ke Kerajaan Sumedang Larang yang dipimpin Pangeran Geusan Ulun.

Karenanya, meski berasal dari Galuh atau Ciamis, mahkota tersebut selama kurang lebih 500 tahun berada di Sumedang.

Menariknya, sampai dengan sekarang mahkota asli masih tersimpan di Museum Geusan Ulun Sumedang. Sementara yang dibawa pulang ke Galuh hanyalah replika.

Perwakilan Keraton Sumedang Larang, Raden Asep mengungkapkan, kembalinya Mahkota Binokasih ke Ciamis diharapkan dapat menjadi simbol pemersatu Sunda yakni Segitiga Emas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: