Porta Potty Dubai, Sebagai Salah Satu Sisi Gelap Kota Konglomerat yang Lama Kelamaan Kian Terungkap

Porta Potty Dubai, Sebagai Salah Satu Sisi Gelap Kota Konglomerat yang Lama Kelamaan Kian Terungkap

Potret kemewahan Dubai sebagai Kota Konglomerat dan Sultan-Pinterest - Tangkapan Layar -radarmajalengka.com

RADARMAJALENGKA.COM - Dubai sebagai salah satu Kota yang banyak diisi oleh orang-orang super kaya dan tajir melintir ini, bahkan sering digadang-gadang menjadi Kota nya para Konglomerat dan Sultan.

Mengapa bisa disebut sebagai Kota Konglomerat dan Sultan, ya karena orang-orang kaya di Dubai ini, untuk kekayaannya sudah bukan main lagi, bahkan bisa melebihi ambang batas kekayaan yang wajar, karena para orang kaya Kongmerat dan Sultan di Dubai memiliki kekayaan yang nilainya fantastis, bahkan dengan kekayaan seperti itu, bisa membeli bahkan mengakses kesenangan dan hasrat duniawi yang tak masuk akal.

Salah satu hasrat duniawi yang melenceng ini adalah dengan nama Porta Potty, sebagai salah satu sisi gelap Kota Sultan yang kian lama makin terungkap. Hasrat duniawi seperti ini benar-benar sangat memprihatinkan karena orang-orang kaya Dubai bisa memanfaatkan kekayaannya sesuka hati mereka demi fantasi dan hasrat duniawi yang akan terpenuhi, sekalipun jauh dari kata manusiawi.

Lantas, apa yang dimaksud dari Porta Potty? Dan apakah Porta Potty merupakan sisi gelap dari Kota Dubai? Simak selengkapnya pada artikel berikut ini yang merupakan rangkuman dari berbagai sumber terkait dengan Porta Potty Dubai.

BACA JUGA:Banjir Hebat Melanda Kota Sultan 'Dubai' Lumpuhkan Beberapa Sektor-Sektor Penting Seperti Bandara!

Orang-orang kaya Konglomerat dan Sultan di Dubai memang tak kehabisan akal jika ingin mencari sebuah kesenangan dan memuaskan hasrat duniawi mereka, bahkan mereka tak tanggung-tanggung dan rela membayar berapapun agar hasrat duniawi mereka bisa terpenuhi.

Ya, salah satunya Porta Potty, sebagai salah satu media dan praktik yang membuat para orang-orang kaya di Dubai merasa terpenuhi akan hasrat duniawi nya. Porta Potty Dubai adalah suatu fenomena yang dimana para orang kaya seperti Sultan dan Konglomerat memberikan bayaran kepada wanita yang dipekerjakan untuk memakan kotoran dari para orang-orang kaya Dubai tersebut.

Bagaimana mendengarnya? Terasa aneh sekali bukan, namun hal seperti ini di Kota Dubai merupakan sebuah bisnis dengan jumlah bayaran yang fantastis untuk para pekerja nya, namun bidang pekerjaan nya benar-benar tak lazim bahkan sudah tidak masuk akal dan manusiawi lagi.

Para Konglomerat dan Sultan di Dubai memang tak kehabisan akal untuk memuaskan hasrat duniawi pribadinya, bahkan sampai melewati batas wajar manusiawi. Dan praktik Porta Potty ini menyediakan para wanita pilihan yang untuk parasnya, tidak perlu lagi ditanya kecantikan nya.

BACA JUGA:Pengurus PUI Galang Dukungan Terkait Pergantian Nama BIJB Kertajati Menjadi Bandara Internasional Abdul Halim

Para wanita yang dipekerjakan untuk menjadi 'Kloset' nya para Konglomerat serta Sultan di Dubai ini memang mendapatkan bayaran yang fantastis, bahkan bisa sampai ratusan juta rupiah. Dan para wanita yang melakukan praktik ini bisa saja disebut sebagai PSK nya para Konglomerat dan Sultan. 

Bisnis kotor seperti ini lama kelamaan kian terungkap dan banyak warganet yang mendiskusikan hal ini di berbagai platform media sosial, dan banyak para warganet online yang menyebut Porta Potty sebagai sisi gelap dari Kota Dubai yang sudah tidak wajar lagi. 

Bayaran untuk para PSK Porta Porty Dubai ini berkisar antara USD25.000 hingga USD50.000. Adapun sekitar Rp400 juta hingga Rp800 juta jika kurs berkisar Rp16.000 terhadap dolar. Sangat fantastis sekali nilai bayarannya walaupun pekerjaannya sudah bukan masuk ranah manusia lagi.

Jadi, Porta Potty memang bisa disebut sebagai sisi gelap dari Kota Dubai, karena hal seperti ini benar-benar sudah diluar nalar dan moral, bahkan para Konglomerat dan Sultan orang-orang kaya di Dubai memang memiliki fantasi dan pemenuhan hasrat duniawi yang sudah diluar batas dan melenceng jauh sekali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: