Pemain Persib Lahir di Suroboyo Ngomong Sunda, Penjelajah Abad ke-16 Ini Punya Alasan Sunda-Jawa Beda Bahasa

Pemain Persib Lahir di Suroboyo Ngomong Sunda, Penjelajah Abad ke-16 Ini Punya Alasan Sunda-Jawa Beda Bahasa

Rachmat Irianto (source: instagram.com/persib)--

Jika diperhatikan, suku Jawa  mendiami wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Mereka biasa menggunakan bahasa Jawa dalam kesehariannya. Sedangkan di Jawa Barat yang mayoritas suku Sunda, mereka menggunakan bahasa Sunda.

Ternyata fenomena tersebut ada alasannya. Tom Pires seorang penjelajah asal Portugal dalam catatannya berjudul Suma Oriental yang dibuat sekira abad ke 16 menyebutkan, bahwa leluhur Suku Sunda dikenal  memiliki jiwa melaut yang tinggi dan pemberani.

Sedangkan Suku Jawa merupakan pribadi pekerja keras dan pandai berburu. Karena perbedaan latar belakang itulah yang membuatkan tidak dapat bertemu. 

Belum lagi, baik suku Jawa maupun Sunda juga sama-sama terlibat ‘persaingan dagang’ secara ketat di masa lampau. Inilah yang menyebabkan tidak terjadinya asimilasi bahasa antara kedua suku. 

Masing-masing saling mempertahankan bahasa dari sukunya. Meskipun tidak terlalu akrab, keduanya juga tidak saling membenci. Bahasa Sunda ada juga yang digunakan di Jawa Tengah   

Kata siapa bahasa Sunda hanya digunakan di Jawa Barat saja? Pendapat tersebut juga keliru. Hal itu lantaran di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah menggunakan bahasa Sunda sampai abad ke 6 masehi.   

Nama ‘Dieng’ juga diserap dari bahasa Sunda kuno yakni ‘Dhiyang’. Wilayah Brebes yang masuk ke dalam Jawa Tengah, penduduknya masih ada yang berkomunikasi dengan bahasa Sunda.

Hal yang sama juga terjadi di wilayah Jawa Barat dan Banten. Hingga kini wilayah seperti Cirebon, Indramayu, Kota Serang, Pangandaran dan Cilegon penduduknya menggunakan bahasa Jawa untuk berkomunikasi sehari-hari.

Bahasa Sunda sebelum Pulau Jawa dikuasai Kerajaan Mataram Islam belum mengenal tingkatan bahasa atau undak-usuk. Setelah berhasil jatuh ke kerajaan tersebut barulah mulai ada tingkatan bahasa dalam bahasa Sunda.

Saat ini, perbedaan bahasa tersebut bukan menjadi penghalang. Malah, seharusnya sebagai bangsa Indonesia kita patut berbangga karena memiliki khazanah bahasa yang kaya.   

Itulah alasan, kenapa orang Sunda dan Jawa beda bahasa? (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: