Misteri 3 Makam Keramat di Pabrik Gula Karang Suwung, Ada Makam Macan

Misteri 3 Makam Keramat di Pabrik Gula Karang Suwung, Ada Makam Macan

Patih Sepuh Keraton Kasepuhan, Pangeran Raja Gumelar Suryadiningrat berziarah di salah satu makam keramat di samping pabrik gula Karang Suwung--

Ketika mereka akan menjalankan salat Dzuhur, di tempat sunyi tersebut tidak ada air untuk wudhu. Hal itu membuat mereka berpikir untuk membuat Tuk (balong), sehingga dapat digunakan untuk mengambil air wudhu.

Selama mereka berada di tempat tersebut, mereka mendirikan sebuah Tajug untuk menampung orang salat berjamaah sambil mempelajari agama Islam. Tentunya, mereka selalu dibantu oleh abdi dalem yaitu Cimandung.

Setelah berdiam di daerah Tuk, Raden Rustam berganti nama menjadi Ardi Sela (Ardi=Tanah; Sela=Batu).

Hal tersebut untuk mengingatkan ia manakala bersemedi selalu duduk di atas batu dengan ditimbuni tanah.

Ia meninggal dan dimakamkan di daerah Tuk sehingga terkenal dengan nama Situs Ardi Sela dan Situs Muara Bengkeng (Muara=Bebelik; Bengkeng=Keras/Nyaring).

Untuk mengenang jasa mereka, masyarakat mendirikan pesantren dengan nama Pesantren Tuk, sedangkan makam Ardi Sela dan Muara Bengkeng dijadikan tempat keramat.

Masih untuk mengenang jasa, nama Karangsuwung dijadikan nama sebuah desa, begitu juga Tuk Karangsuwung, hasil dari pemekaran Desa Karangsuwung yang dulu berada di wilayah Kecamatan Karangsembung, sekarang berada di wilayah Kecamatan Lemahabang. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: