Tidar Tahun 1413, Para Ulama Mati Disantet, Bukan Sabdo Palon, Syekh Subakir Ruqyah Dedengkot Bhairawa Tantra

Tidar Tahun 1413, Para Ulama Mati Disantet, Bukan Sabdo Palon, Syekh Subakir Ruqyah Dedengkot Bhairawa Tantra

Gunung Tidar yang masih terlihat gundul. Sumber: KITLV--

RADARMAJALENGKA.COM-Pada masa silam, konon Pulau Jawa masih merupakan hutan belantara angker yang dipenuhi makhluk halus dan jin-jin jahat. Karena itulah, diutus seorang ulama asal Persia bernama Syekh Subakir yang ahli dalam meruqyah, ekologi dan geofisika ke tanah Jawa.

Syekh Subakir merupakan ulama yang ditugaskan oleh Sultan Muhammad I untuk merukyah pulau Jawa sekira tahun 1413.

Berdasarkan Babad Tanah Jawa, setelah sampai ke Nusantara, Syekh Subakir yang menguasai ilmu gaib dan dapat menerawang makhluk halus mengetahui penyebab utama kegagalan para ulama pendahulu.

 

Para jin, dedemit, dan lelembut tersebut bisa mengubah wujud menjadi ombak besar yang mampu menenggelamkan kapal berikut penumpangnya dan menjadi angin puting beliung yang mampu memporak porandakan apa saja yang berada di depannya.

Karena alasan itulah, Sultan Muhammad I memerintahkan 9 ulama salah satunya adalah Syekh Subakir yang mempunyai nama asli Syekh Syamsuddin Al-Bakir Alfarsi sebagai ketua rombongan untuk mensyiarkan agama Islam di pulau Jawa.

Dibanyak cerita yang beredar di masyarakat, Syech Subakir pernah melakukan pertempuran sengit di kawasan Pegunungan Dieng dan Pegunungan Tidar di Magelang dengan Sekte Mahayana Tantra. Pertempuran dilakukan di kawasan gunung ini karena pusat kekuatan yang menolak ajaran Islam ada di tempat ini.

Sementara Sekte Mahayana mengalami kekalahan, kemudian terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama lari dikawasan Jawa Barat untuk mendirikan kerajaan, sementara kelompok lain melarikan diri ke kawasan Banyuwangi, Jawa Timur.

 

Di Banyuwangi, kelompok ini terus mengajarkan keyakinannya, sehingga sampai sekarang Banyuwangi dikenal dengan kota yang banyak memiliki ilmu aneh dan unik.

Cerita lain, bahwa Syekh Subakir ketika merukyah pulau Jawa harus melawan Sabdo Palon atau Eyang Ismoyo Jati.

Dalam pertarungan itu, Syekh Subakir harus melawan Eyang Ismoyo Jati selama 40 hari 40 malam di Gunung Tidar yang berakhir dengan perjanjian antara Syekh Subakir dan Eyang Ismoyo Jati.

Cerita ini lahir dari serat yang sangat terkenal, yakni Serat Darmogandul.

Serat ini merupakan serat yang ditulis oleh Ki Kalamwadi atau lebih mudahnya anonim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: