Ilmu Menghilang Warisan Leluhur, Ahli Saraf: Bisa Mengurangi Stres, Simak Penelitiannya

Ilmu Menghilang Warisan Leluhur, Ahli Saraf: Bisa Mengurangi Stres, Simak Penelitiannya

Rekan penulis studi Zakaryah Abdulkarim menciptakan ilusi tubuh yang tidak terlihat pada seorang peserta yang mengenakan satu set layar yang dipasang di kepala yang terhubung ke sepasang kamera (kanan). (Staffan Larsson)--

RADARMAJALENGKA.COM-Berbicara mengenai ilmu panglimunan, banyak orang mengira bahwa seseorang yang menguasai ilmu ini dapat menghilang bagaikan hantu. Perlu diketahui, nenek moyang kita mengajarkan ilmu panglimunan untuk perlindungan diri.

Seperti kisah Kiai Muhammad Moenasir Ali yang menguasai ilmu Condromowo. Condro artinya mata, mowo artinya bara api. Ilmunya terkenal dapat menghilang, tidak terlihat oleh musuh.

BACA JUGA:Mengembalikan Santet Kepada Pengirimnya Butuh 3 Jam, Doa dari Ilmu Hikmah Kang Ujang Bustomi

Kegunaan ilmu ini bukanlah agar diri kita tidak terlihat, melainkan agar kita luput dari pandangan orang yang berniat jahat. Ajian ini merupakan ajian yang berfungsi untuk mengelabui penglihatan lawan, agar tidak dapat melihat diri kita secara jelas.

Usaha untuk dapat menguasai ajian panglimun tentunya tidaklah gampang. Untuk dapat menguasai ilmu menghilang Jawa Kuno ini, seseorang harus melakukan puasa mutih dulu selama tiga minggu. Dan ditutup dengan pati geni selama sehari semalam. 

BACA JUGA:300 Kata 150 Orang di Alun-alun Kota Basis PNI Pendidikan, Dokumen Proklamasi Lenyap Tanpa Bekas

Namun, seperti dilansir Huffingtonpost pada Senin, 27 April 2015 dengan artikel berjudul Scientists Trick People Into Thinking They're Invisible, And Make Them Feel Less Anxious diungkap oleh ahli saraf di Karolinska Institute di Swedia, Arvid Guterstam memberikan orang ilusi bahwa seluruh tubuh mereka telah menghilang dari pandangan orang lain. Ilusi itu secara dramatis akan mengurangi kecemasan sosial orang tersebut.

Penelitian ini melibatkan 125 pria dan wanita yang diberikan headset virtual reality. Dalam headset itu, para peserta ditunjukkan video langsung dari sepasang kamera yang mengarah ke lantai. Ketika mereka melihat ke bawah, mereka melihat ruang kosong, di mana mereka berharap berada di sana.

BACA JUGA:Teka-teki Nama Parakan Muncang, Cek Lokasinya

Kemudian, peneliti menusuk peserta dengan kuas besar, sementara tangannya yang lain menusuk tempat di ruang kosong. Hal itu dilakukan secara bersamaan terhadap kamera yang digunakan peserta dengan kamera kosong (seperti yang ada di foto). Beberapa waktu kemudian, peneliti hanya menusuk kuas di tempat kamera kosong. Hasilnya, peserta merasakan sensasi bahwa mereka ada di sana dalam keadaan tidak terlihat.

"Dalam waktu kurang dari satu menit, mayoritas peserta mulai mentransfer sensasi sentuhan ke bagian ruang kosong di mana mereka melihat langkah kuas dan mengalami tubuh mereka ada di tempat yang kosong itu," kata mahasiswa PhD di Institute dan penulis utama studi tersebut.

BACA JUGA:Hidup di Tahun Penuh Bahaya, Megawati Jadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka

Untuk membuktikan bahwa ilusi telah bekerja, peneliti menggantikan kuas dengan pisau. Mereka menemukan bahwa peserta berkeringat karena mereka merasa terancam oleh pisau itu, padahal mereka tidak berada di ruang itu.

Penelitian ini sebenarnya ingin membuat orang yang deman panggung atau tidak nyaman dengan tekanan bisa mengendalikan dirinya agar tidak gugup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: