Sejarah Gua Jepang di Majalengka, Saksi Bisu Peninggalan Penjajahan, Kini Jadi Sasaran Aksi Vandalisme

Sejarah Gua Jepang di Majalengka, Saksi Bisu Peninggalan Penjajahan, Kini Jadi Sasaran Aksi Vandalisme

Goa Jepang atau Bunker Kodim-ist-Radarmajalengka.com

MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Gua peninggalan masa penjajahan Jepang ini berada di Jalan Raya KH Abdul Halim, Kelurahan Tonjong, Kecamatan/Kabupaten Majalengka.

Tepatnya lokasi Gua Jepang ini berada disamping Mako Kodim 0617/Majalengka. Dibangun dimasa penjajahan Belanda dan banyak difungsikan pada jaman penjajahan Jepang.

Sebagai salah satu negara yang pernah menjajah Indonesia selama kurang lebih 3,5 tahun, Jepang meninggalkan sejumlah peninggalan bersejarah seperti lubang atau gua Jepang. Salah satu, ada di wilayah Kabupaten Majalengka.

Meskipun dinamakan Goa Jepang akann tetapi  bangunan tua ini berupa gua yang merupakan lubang dibawah tanah.

BACA JUGA:Calon Anggota Bawaslu Majalengka Diduga Lolos Karena Masih Saudara dengan Timsel

BACA JUGA:Persib Bandung Miliki Pemain Baru Levy Clement Madinda, Inilah Sosoknya

Dimasa penjajahan Goa itu sebagai bunker yang oleh tentara Jepang dibuat mengawasi setiap pergerakan rakyat Jawa Barat.

Apa saja daya tarik Goa Jepang yang dimaksud? Silahkan simak poin penting dibawah ini!

Sebagai objek wisata dengan tema sejarah, tentunya daya tarik yang pertama adalah dari nilai sejarahnya. Goa ini sebenarnya sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, bahkan dibangun oleh tentara Belanda pada masa itu. Fungsinya untuk mengawasi pergerakan dan aktivitas masyarakat Indonesia, terutama Majalengka.

Setelah ditinggalkan, Jepang yang kemudian menjajah Indonesia menggunakannya sebagai markas sekaligus bunker sebagai pertahanan. Tempat tersebut juga digunakan untuk menyimpan berbagai macam senjata. Jepang bahkan membangun satu buah bunker baru untuk keperluan tersebut. Lokasinya yang tersembunyi dan berada dibawah tumpukan tanah di kala itu memang sangat ideal digunakan sebagai pertahanan.

BACA JUGA:Akhirnya 700 Lebih Pesantren dapat Perhatian dari Pemerintah, DPRD Akan Sosialisasi Raperda Pesantren

BACA JUGA:Sungguh Disayangkan, Gua Jepang Sasaran Aksi Vandalisme

Bukan hanya sebuah Goa buatan tentunya, namun anda bisa menemukan berbagai bangunan unik di sekitar lokasi. Untuk bangunan utamanya terdiri dari dua bunker, masing-masing memiliki dua pintu yang bisa digunakan sebagai jalan masuk maupun keluar. Pintu tersebut juga menghubungkan sebuah ruangan utama dengan ukuran 5 x 5 meter.

Adapun pintunya terbuat dari plat baja dengan ukuran cukup besar, sekitar 1.8 meter. Tampak dari luar bangunan masih utuh dan tetap seperti aslinya, yakni dengan batuan alam tanpa ditutup dengan semen. Di depan bangunan utama terdapat aliran air cukup besar sebagai parit, pengunjung harus melewati jembatan kecil ketika ingin memasuki Goa Jepang Majalengka.

Untuk menambah daya tarik wisatawan, pengelola menghadirkan beberapa barang peninggalan Jepang. Kebanyakan berupa senjata, seperti meriam, tank, pistol yang masih lengkap dengan bayonet, dan masih banyak lagi. Selain itu, masih ada lagi barang buatan atau yang disebut dengan replika, yakni berupa patung menyerupai tentara Jepang.

Uniknya, replika tersebut dilengkapi dengan seragam dan senjata. Tujuannya adalah agar pengunjung dapat meresapi dan membayangkan bagaimana tragedi dan perjuangan rakyat Majalengka di masa lampau. Tidak sedikit pengunjung yang datang menghampirinya hanya untuk sekadar mengabadikan momen.

BACA JUGA:Pemkab Majalengka-Baznas Beri Bantuan Ribuan Paket Sembako Bagi Masyarakat Melalui Program 'Majalengka Bageur'

Namun sayang, saat ini gua peninggalan Jepang tersebut kondisinya sangat miris dan menjadi sasaran vandalisme.
Terlihat dipenuhi tulisan yang kurang enak dipandang dan bahkan Coretan tangan-tangan itu terlihat mengotori bagian pintu dan dinding Gua Jepang.

Ditambah lagi beberapa tulisan yang mengotori area Gua Jepang, terlihat kurang jelas maksud dan tujuannya apa.
Yang lebih parahnya, di lokasinya bersejarah ini dan sangat disayangkan terlihat juga gambar mural yang menampilkan logo tim sepakbola. Sehingga membuat warga setempat kesal dengan adanya aksi vandalisme itu.

"Sangat menyayangkan sekali ya, ini kan peninggalan sejarah kenapa nggak di jaga malah dicorat-coret begini," kata salah seorang warga, Otong Rosad.
Dia menjelaskan bahwa aksi vandalisme ini diduga dilakukan oleh para pelajar dan preman jalanan.

Dugaan tersebut disampaikan karena sebagai warga sekitar, dirinya sering melihat di lokasi tersebut kerap digunakan tempat tongkrongan oleh mereka.

BACA JUGA:Pemkab Majalengka Gelontorkan Dana DBHCHT Mencapai Rp7,72 Miliar

"Ada yang nongkrong dari anak-anak sekolah tuh, kalau yang pagi-pagi bolos sekolah di sini. Ada preman-preman jalan juga suka di sini. Iya (suka corat-coret), mereka ngorok, ngumpul-ngumpul bareng," ujarnya.

Sehingga dengan adanya aksi tersebut, sebagai warga dirinya meminta pemerintah segera ambil tindakan.
Dengan tujuan agar lokasi bersejarah ini, bisa dilestarikan dan mejadi lokasi untuk menarik wisatawan.
"Kepada pemerintah sebaiknya diperbaiki lagi dan dibenahi, agar peninggalan sejarah bisa terawat, bisa bagus lagi dan enak dipandangnya lah kalau ada yang mau main ke sini," ucapnya.

Warga lainnya Nunu Nugraha juga kecewa dengan adanya aksi tersebut. Sehingga kata dia peran aktif masyarakat dalam melaporkan kasus vandalisme kepada pihak berwenang harus dilakukan.

"Karena hal ini akan menjadi salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi perusakan fasilitas umum. Masyarakat untuk ikut menghalau tindakan perusakan tersebut. Di harap seiring berjalannya waktu seluruh lapisan masyarakat semakin sadar bahwa tindakan vandalisme merupakan hal yang sangat merugikan,” katanya.

BACA JUGA:Pemerintah Luncurkan PelayananSejarah Gua Jepang di Majalengka,  Satu Pintu Perizinan Kegiatan Seni dan Olahraga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: