Mother Bank: Girl Band Majalengka
MENYITA PERHATIAN: Penampilan personel Mother Bank yang mengenakan gamis panjang berwarna pink dengan aksesori kacamata hitam dan penutup kepala menjulang tinggi. -istimewa-Radarmajalengka.com
MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Girl band yang ini beda. Anggotanya emak-emak asal
Kampung Wates, Desa Jatisura, Kecamatan Jatiwangi, Majalengka. Sudah sukses menyita perhatian publik. Viral di sosial media. Bukan hanya karena semuanya ibu-ibu, grup ini juga punya penampilan nyentrik.
Personelnya mengenakan gamis panjang berwarna pink dengan aksesori kacamata hitam dan penutup kepala menjulang tinggi.
MOTHER Bank, bank eksperimental yang mengajak ibu-ibu untuk berdaya. Ibu-ibu diajak berdaya sehingga tak lagi menjadi incaran Bank Emok atau Bank Keliling yang meminjamkan uang dengan cicilan berbunga tinggi.
Salah satu personel Mother Bank, Nia, mengisahkan awal mulai dibentuknya Mother Bank. Mereka, kata Nia, setiap hari dihantui Bank Emok. “Senin sampai Minggu petugas Bank Emok itu selalu nagih,” ujar Nia saat berbincang dengan Radar Cirebon, Rabu lalu (26/7/2023).
BACA JUGA:Turunnya Harga Jagung Kering Bikin Petani Rugi
BACA JUGA:Panitia Mulai Survei Lokasi MTQ ke-22
Sehingga sampai 2020 ketika terjadi pandemi Covid-19, pasangan suami istri bernama Ismail Muntaha dan Bunga Siagian dari JaF (Jatiwangi art Factory) menawarkan pinjaman tanpa bunga kepada Nia ibu-ibu lainnya. Syaratnya waktu itu harus ikut bercocok tanam singkong di depan rumah untuk nanti diolah menjadi produk UMKM.
Bisa meminjam uang tanpa bunga dengan hanya syarat hanya menanam singkong, membuat Nia bersama ibu-ibu lainnya langsung menerima tawaran itu.
Dalam perjalanannya, masuk tahun pertama, Nina dan kelompoknya ditawarin syarat lain lagi. Yaitu membuat grup musik yang dinamakan Mother Bank. “Karena memang kami juga sering ngumpul kan, jadi ya kami setuju,” ujarnya.
“Untuk lagunya ya dari kami sendiri, disaring oleh Kang Aaf (Andzar Agung Fauzan, salah satu penggagas Mother Bank bersama Ismail Muntaha, red) sebagai ahli di bidang musik dan ikut juga sebagai gitaris di Mother Bank,” ujar Nia.
BACA JUGA:Peringati Muharam, MI Balagedog gelar Pengajian anak
“Awalnya mah grup musik ini pakai tangan. Paling alat musik genteng yang dipukul-pukul. Tapi lambat laun kita akhirnya menggunakan perabotan rumah tangga dari tanah liat yang juga tercetus dari JaF. Seperti kendil, gambyung, pot bunga, dan lain-lain,” sambung Nia.
Nia pun tak menyangka Mother Bank kini sudah sangat dikenal publik. Ia dan kelompoknya sudah pasti merasa senang. Apalagi bisa menginspirasi orang lain. Kini, Nia dan kelompoknya sering diundang tampil, bahkan sampai luar kota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: