UKM Montacu Cibentar Kembangkan Sepatu Ala Cibaduyut
E Momon Pengerajin sepatu dan sandal kulit Montacu Creation, sejak tahun 2000 lalu dirinya merintis dan memulai usaha sepatu dan sandal kulit dengan merk Montacu.-Almuaras-Radarmajalengka.com
JATIWANGI, RADARMAJALENGKA.COM - Sepatu dan sandal produksi Cibaduyut Bandung, kini sudah dikembangkan di Kabupaten Majalengka melalui prodak Usaha Kecil Menengah (UKM) di Desa Cibentar Kecamatan Jatiwangi.
Pengerajin sepatu dan sandal kulit Montacu Creation, E Momon (53) menyebutkan sejak tahun 2000 lalu dirinya merintis dan memulai usaha sepatu dan sandal kulit dengan merk Montacu. Momon mengakui saat ini usaha pembuatan sepatu dan sandal kulit dilakukan sekeluarga dan belum bisa memenuhi pesanan dalam jumlah yang banyak.
“Pernah Toserba yang memesan untuk mengisi standnya, tapi saya belum bisa memenuhinya, karena keterbatasan produksi, sedangkan untuk mengisi toserba itu jumlahnya harus banyak dan kontinue,” kata Momon saat berbincang dengan Radar disela pemeran dalam ajang Porsenitas di Lapangan GGM Majalengka, kemarin.
Menurutnya, dirinya memiliki pengalaman membuat sepatu dan sandal Cibaduyut Bandung, sehingga produksi sepatu dan sandalnya saat ini ala Cibaduyut dengan mutu dan kwalitas yang dapat bersaing dengan prodak Cibaduyut. “Sepatu dan sandal kami 100 persen menggunakan bahan kulit sapi yang cukup terjamin kwalitasnya,” ujar Momon.
BACA JUGA:Street Carnoval, Jalanan Jadi Macet dan Sejumlah Sekolah Diliburkan
BACA JUGA:Potensi Wisata Baru, Masyarakat Antusias Ikuti Street Carnival
Ia mengakui kendala pengembangan usahanya di Majalengka adalah faktor Sumber Daya Manusia (SDM). Ia mengakui untuk bantuan dari pemerintah daerah berupa bantuan modal memang belum pernah diterimanya. “Tapi kalau difasilitasi dan diikutsertakan untuk pameran memang kerap dilakukan Pemkab Majalengka melalui Disperdagin dan Dinas K2UKM,” ujarnya.
Ia bersyukur Bupati, Wabup dan sejumlah pejabat Pemkab Majalengka sudah menggunakan sepatu produksinya. Bahkan anggota Satpol PP menggunakan sepatu produksinya. Momon mengaku kini sudah mengembangkan sepatu sepakbola dan sepatu futsal. “Dengan kwalitas yang terjamin kami mampu bersaing dengan sepatu Cibaduyut dengan harga jual sebesar Rp. 250 ribu,” ujarnya.
Menurut Momon, selain penjualan melalui online dan melalui pameran, ia juga memiliki stand galeri produksinya di Pasar Rajagaluh. “Kami memasarkan sepatu ala Cibaduyut ke Wonosobo dan sejumlah kota di wilayah timur dari Jawa Barat,” ujarnya. “Untuk bahan produksi sepatu kulit tidak ada kendala justru kendala di Majalengka untuk mengembangkan sepatu dan sandal kulit ini adalah SDM,” ujarnya. (ara)
BACA JUGA:Kapolres Majalengka Hadiri Kegiatan Kirab Budaya dan Pawai Pembangunan
BACA JUGA:Cegah TPPO, Kapolsek Sukahaji Lakukan Sosialisasi Desa Cikoneng
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: