CEK FAKTA: Prabu Siliwangi Moksa, Kalah Perang Tanding atau Meninggal karena Usia?
Prabu Siliwangi moksa atau meninggal dunia, simak penjelasannya. -Ist/tangkapan layar-radarmajalengka.com
Mengapa banyak yang beranggapan raja yang memiliki pasukan harimau putih itu, mengalami moksa atau ngahiang? Hipotesis semacam itu timbul karena banyak naskah babad dari Pasundan yang menyatakan seperti itu.
Moksa menjadi pilihan raja ketika kewibawaan Pajajaran digantikan oleh kerajaan di Cirebon yang dibangun oleh anak cucunya.
Tapi sejarawan membantah jika Prabu Siliwangi moksa. Karena di hari mangkatnya itu tanggal 31 Desember 1521, Pajajaran memiliki raja yang batu.
Atau dengan kalimat lain, tanggal dan tahun kematian Prabu Siliwangi itu didasarkan pada tahun penobatan Prabu Surawisesa, sebagai raja Pajajaran. Prabu Surawisesa dinobatkan sebagai Raja Pajajaran pengganti ayahnya. Hal itu didukung oleh Prasasti Tulis Bogor.
BACA JUGA:Ada Apa Bupati Gelar Mutasi Besar-besaran? Ternyata Ini Penyebabnya
Bahkan di Prasati Batu Tulis Bogor juga tertulis tentang peringatan hari kematian Prabu Siliwangi oleh anaknya Prabu Surawisesa. Prasasti Batu Tulis dibuat pada tahun 1533. Hanya 12 tahun setelah wafatnya Prabu Siliwangi.
Memang tidak ada artefak makam Prabu Siliwangi. Sejarawan menduga jika sang raja yang masih Hindu itu jasadnya dibakar. Abunya dikebumikan di tempat di mana Prasasti Batu Tulis ditemukan. Yakni di Bogor.
Fakta itu juga membantah dongeng jika Prabu Siliwangi wafat karena terlibat perang tanding dengan anaknya, Raden Kian Santang. Sri Baduga itu wafat layaknya manusia biasa. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: