Majalengka Dijuluki Kota Angin, Oh Ternyata Ini Penyebabnya, Rok Bisa Tersingkap

Majalengka Dijuluki Kota Angin, Oh Ternyata Ini Penyebabnya, Rok Bisa Tersingkap

Kabupaten Majalengka dijuluki kota angin karena faktor Gunung Ciremai.-BTNGC-radarmajalengka.com

BACA JUGA:ADA 7 Loh, Ini Daftar Travel Bandung Majalengka via TOL CISUMDAWU, Bisa ke Bandara Kertajati

Selain itu, dirinya juga menjelaskan bahwa julukan tersebut ngetren diperkirakan sekitar tahun 80-an dan ngin kencang di Majalengka biasanya aka mulai dirasakan sekitar bulan Juni-September.

"Sebetulnya ini (Julukan Majalengka) mulai dikenal sejak tahun 1980. Biasanya bulan Juni-September itu anginnya gede di Majalengka," ujarnya

Dirinya juga menegaskan tidak ada catatan sejarah pasti tentang julukan yang kini melekat dengan Kabupaten Majalengka.

Apalagi jika melihat dari lambang atau logo Majalengka sendiri tidak ada simbol yang menyerupai angin.

BACA JUGA:Tes di Bandara Kertajati, TransNusa Resmi Operasikan Pesawat Made in China Comac ARJ21-700

"Kalau sejarah pastinya tidak ada karena di dalam lambang Majalengka sendiri saat ini tidak ada itu simbol angin di situ. Jadi nggak dibahas di penyusunan lambang Majalengka soal angin ini," jelasnya. 

Sementara itu, dari informasi Prakirawan Badan Meteorologi Kliomatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun meteorologi Kertajati, Ahmad Faa Iziyn, keberadaan Gunung Ciremai menjadi salah satu penyebab kencangnya angin di Majalengka pada musim tertentu.

Angin yang terhalang atap tertinggi di Jawa Barat itu akan berhembus kencang hingga mencapai kecepatan 25-30 knot atau 46-56 kilometer per jam. 

Selain itu, perbedaan tekanan udara di wilayah utara dan selatan juga memengaruhi kencangnya angin Majalengka.

BACA JUGA:Dampak TOL CISUMDAWU Nyambung ke Majalengka, Lalu Lintas Mudik di Jalan Cadas Pangeran Sumedang Sepi

"Kecepatan angin maksimal bisa mencapai 30 knot. Itu karena angin yang terhalang puncak Ciremai kemudian akan berhembus lebih kencang ke wilayah Majalengka, serta adanya perbedaan tekanan udara sehingga terjadi peningkatan kecepatan angin," jelasnya.

Kecepatan angin di Kabupaten Majalengka biasanya meningkat di musim kemarau dan pancaroba. Juga ada efek lokal yakni Gunung Ciremai.

"Secara umum pada saat musim kemarau, angin berasal dari arah Tenggara, secara langsung akan melewati Gunung Ciremai," tuturnya.

Di wilayah Majalengka bagian utara, angin akan terasa kencang dan terasa hangat karena pengaruh tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: