Mengenal Pesawat Comac ARJ21-700 Transnusa yang Mendarat di Bandara Kertajati, Ternyata Buatan China

Mengenal Pesawat Comac ARJ21-700 Transnusa yang Mendarat di Bandara Kertajati, Ternyata Buatan China

Pesawat Comac ARJ21-700 milik Maskapai Transnusa yang sempat mendarat di Bandara Kertajati Majalengka.-aba & embun/Ist-radarmajalengka.com

Adapun maskapai lain yang pernah menggunakan pesawat ini adalah Chengdu Airlines, Air China, China Eastern Airlines, China Southern Airlines.

BACA JUGA:PENGUMUMAN: Ada 12 Jalan Tol Gratis untuk Mudik Nanti, di Mana Saja? Simak Daftarnya di Sini

Sebagai informasi, ARJ21-700 adalah pesawat penumpang dengan kapasitas paling kecil di kelompok ARJ 21. 

Ukurannya yakni, panjang 33,5 meter, tinggi 8,4 meter, area sayap 79,9 meter persegi. Berat kosong yakni 25 ribu kilogram dan berat maksimal saat terbang atau take off adalah 45 ribu kilogram.

Meski ukurannya tidak terlalu besar, tetapi pesawat tersebut mampu mengangkut bagasi atau barang bawaan sampai 8,900 kilogram.

Sedangkan kapasitas bahan bakar mencapai 12.700 liter. Sehingga bisa menempuh 2.200 kilometer sekali terbang dengan kecepatan maksimal 870 kilometer per jam.

BACA JUGA:Bandara Kertajati Belum Move On Pasca Kedatangan Pesawat Antonov, Pak Direktur Bilang Begini

Karena ukurannya yang memang kecil, jangan heran kalau ruang kabin pesawat ini juga tidak terlalu luas.

Lebarnya hanya 3,1 meter dengan tinggi plafond 2 meter. Sedangkan kapasitas penumpang antara 78 sampai 90 orang.

Maskapai Transnusa yang berdiri di tahun 2005 mengoperasikan penerbangan berbiaya murah. Saat ini, beroperasi di 3 bandara untuk 3 rute yang berbeda.

Yakni, Bandara Soekarno-hatta Internasional Airport (CGK), Yogyakarta International Airport (YIA) dan I Gusti Ngurah Rai International Airport (DPS).

BACA JUGA:Ternyata Kedatangan Pesawat Antonov Berarti Positif Bandara Internasional Kertajati

Maskapai ini juga baru saja membuka penerbangan internasional ke Kuala Lumpur, Malaysia dengan penerbangan langsung dari Jakarta.

Karenanya, menarik menantikan kiprah selanjutnya dari Transnusa, maskapai Indonesia pertama yang menggunakan pesawat produksi China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: