Tarif TOL CISUMDAWU Cimalaka Rp 41.500, Sampai Majalengka Kemungkinan Hampir Rp 80.000

Tarif TOL CISUMDAWU Cimalaka Rp 41.500, Sampai Majalengka Kemungkinan Hampir Rp 80.000

Tarif Tol Cisumdawu Cileunyi - Cimalaka disebut terlalu mahal. -M Fazrurochman-radarmajalengka.com

MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Tarif Jalan Tol Cisumdawu sedang menjadi sorotan dan dicap kemahalan, pasca mulai diberlakukan pada 28, Februari 2023 pukul 00.00 WIB.

Sebagai contoh, untuk perjalanan Cileunyi - Cimalaka yang berjarak 32,55 kilometer, tarif Jalan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan mencapai Rp 41.500 untuk kendaraan golongan I atau jenis sedan, mini bus dan jeep. 

Sebetulnya, tarif pada kontrak pengusahaan Jalan Tol Cisumdawu adalah Rp.1.000 per kilometer. Tetapi, dalam penerapannya saat ini, mencapai Rp1.247 per kilometer atau ada kenaikan. 

Bila penggunaan angka Rp. 1.247 tidak berubah, besar kemungkinan tarif Tol Cisumdawu dari Cileunyi ke Kertajati nantinya mencapai Rp 79.752 atau hampir Rp 80.000 untuk sekali jalan. 

BACA JUGA:PILIH MANA? Macet di Cadas Pangeran atau Bayar Rp 41.500 lewat JALAN TOL CISUMDAWU, Tarif Kemahalan?

Tetapi, pemberlakukan tarif di Seksi 4 sampai 6 tersebut tentunya masih lama. Sebab, masih berjalan proses konstruksi di Seksi 4 dan 5, sedangkan Seksi 6 sudah selesai. 

Semula, Seksi 4 sampai dengan 6 akan dioperasikan akhir bulan Februari 2023. Tetapi, target itu gagal tercapai, karena pekerjaan yang belum selesai.

Terkait penetapan tarif Tol Cisumdawu memang mengundang reaksi dari masyarakat. Mereka merespons sosialisasi yang disampaikan PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT). 

Melalui media sosial, warganet berpendapat bahwa tarif Tol Cisumdawu terlalu mahal. Sehingga tidak memungkinkan digunakan untuk keperluan harian. 

BACA JUGA:BIKIN NGELUH! Tarif TOL CISUMDAWU Dibilang Kemahalan, Cileunyi - Cimalaka Rp 41.500

"Ada baiknya tol sebagai alternatif, tapi itu semua kembali ke pilihan ya," tulis warganet lain, mengungkapkan pendapatnya.

Di sisi lain, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit mengatakan, tarif tersebut sudah berdasarkan hasil studi dan mempertimbangkan ability and willingness to pay (ATP/WTP).

Kemudian terkait dengan investasi saat pembangunan jalan tol tersebut. Sebab, saat proses pembangunan ada perubahan desain. Apalagi saat proses pengerjaan konstruksi juga ada beberapa peristiwa longsor. 

Hal tersebut tentu menuntut adanya tambahan biaya yang dikeluarkan. Perubahan desain dan adjustment juga tentunya berpengaruh pada besarnya investasi yang dikeluarkan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: