Ciptakan Pupuk Organik Cair dari “Gedebog” Pisang

Ciptakan Pupuk Organik Cair dari “Gedebog” Pisang

PUPUK ORGANIK: Mahasiswa KKN-T Unma di Desa Randegan Wetan menciptakan solusi cerdas dengan membuat pupuk organik cair dari bahan batang pisang--

Radarmajalengka.id, MAJALENGKA - Para kelompok tani di wilayah utara Majalengka mengaku resah dengan munculnya wacana pemerintah mencabut pupuk bersubsidi jenis pupuk organic, ZA, dan SP36. Hal itu tertuang dalam Surat Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian No.B.133.1/SR.320/B.5.2/03/2022 tertanggal 14 Maret 2022.

Di tengah tengah wacana tersebut, para mahasiswa KKN-T Universitas Majalengka (Unma) di Desa Randegan Wetan Kecamatan Jatitujuh, ikut turun tangan menyikapi keresahan para petani terkait rencana dicabutnya pupuk subsidi yang otomatis akan melonjakkan biaya tanam dikeluarkan oleh petani.

"Kami bersama para kelompok tani sedang berusaha mencari solusi tentang hal itu," kata ketua kelompok KKN-T Desa Randegan Wetan, Ade Gunawan.

Ade mengatakan kelompok mahasiswa KKN Unma melihat dan ikut merasakan keresahan dari para kelompok tani tersebut. Sebagai mahasiswa yang tinggal di kabupaten yang sebagian masyarakatnya mencari nafkah lewat bertani, ini menjadi sebuah motivasi untuk mencarikan jalan keluar atau solusi atas keresahan tersebut.

BACA JUGA:Bangun Kekompakan, Digelar Turnamen Sepakbola Antar Madrasah

Melalui program kerja (Proker) Ketahanan Pangan, KKN yang dilaksanakan di Desa Randegan Wetan, mahasiswa-mahasiswa dari berbagai fakultas ini membagikan solusi atas dicabutnya subsidi pupuk oleh pemerintah.

Pihaknya mengajak dan megajarkan kelompok tani di Desa tersebut untuk menggunakan pupuk organik dari gedebog (batang pohon) pisang. Pasalnya gedebog pisang mudah ditemukan di lingkungan desa dan tidak membutuhkan biaya tinggi dalam proses pembuatan pupuk tersebut.

"Batang pohon pisang memiliki kandungan selulosa yang cukup tinggi disamping bahan mineral kalium, kalsium, dan fosfor besi," terangnya.

Senada disampaikan Zaenal Hidayat. Ia mengungkapkan ekstrak batang pisang memiliki kandungan unsur P berkisar antara 0,2-0,5 persen yang bermanfaat menambah nutrisi untuk pertumbuhan dan produksi tanaman.
Cara pembuatan pupuk organik yang disampaikan pada kegiatan tersebut adalah pembuatan pupuk yang ramah lingkungan, kaya akan unsur Nitrogen, Fosfor, Kalium.

BACA JUGA:Pakar: Airlangga Pimpin RI Bangun Diplomasi Politik dan Ekonomi di IPEF

Media atau alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk ini juga sangat simpel dan mudah untuk didapat.

"Kita hanya membutuhkan batang pohon pisang, gula pasir, air, EM4 dan tong untuk menampung hasil campuran bahan tersebut," imbuhnya.

Ia menambahkan, EM4 merupakan larutan mikrooganismelokal (MOL) yang mengandung unsur hara mikro dan makro serta bakteri yang berpotensi sebagai perombak bahan organic, perangsang pertumbuhan, dan agens pengendali hama dan penyakit tumbuhan.

Selain diberikan pengetahuan tentang bagaimana cara pembuatan pupuk organik dengan bahan dasar batang pohon pisang serta diberikan kesadaran tentang pentingnya limbah batang pohon pisang, warga desa juga diberikan pengetahuan tentang bagaimana cara pengaplikasian pupuk pada lahan sawah mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: