Liverpool VS Wolves, Jadi Laga Terakhir Bagi Jurgen Klopp Sebelum Tinggalkan The Reds, Laga Ini Mengharukan
Liverpool VS Wolverhampton Wanderers -Google Chrome - Tangkapan Layar-radarmajalengka.com
RADARMAJALENGKA.COM - Kemenangan Liverpool atas Wolverhampton Wanderers alias Wolves dengan skor 2-0 ini jadi hal yang positif dan mengharukan, karena dalam laga ini, manajer sekaligus pelatih Liverpool yaitu Jurgen Klopp resmi berpisah dengan The Reds.
Liverpool menjamu Wolves di Anfield, Minggu (19/5/2024) malam WIB, pada pekan terakhir Premier League. Laga ini sekaligus jadi laga perpisahan The Reds dengan Jurgen Klopp, yang sudah mengumumkan akan mundur sejak Januari lalu. Laga ini benar-benar sungguh mengharukan sekali.
Penghormatan fans untuk momen perpisahan dengan pelatih Liverpool yakni Jurgen Klopp bisa dirasakan atmosfernya, dengan riuh sorak sorai penonton serta gambar berwarna Jurgen Klopp yang membentang tinggi, serta nyanyian You'll Never Walk Alone yang berkumandang.
Pelatih asal Jerman berusia 56 tahun ini sudah mengumumkan rencananya mengakhiri karier bersama Liverpool sejak Januari lalu. Dan momennya tiba. Dia akan berpamitan meninggalkan klub yang sudah diasuhnya sejak 8 Oktober 2015.
Di awal, Klopp harus menelan pil pahit dalam kegagalan yang menyakitkan, seperti kalah satu poin dari Manchester City di Liga Inggris pada 2018-2019, tetapi bisa meraihnya pada musim berikutnya yaitu 2019/2020. Timnya juga kalah di final Liga Champions 2017-2018 dan bisa memenangkannya pada edisi selanjutnya. Total sebanyak 10 gelar telah dia persembahkan untuk membawa The Reds pada kejayaan.
Klopp menegaskan bahwa kemunduran awal itu tidak melemahkan resolusinya, ia tak gentar. Hal itu disampaikannya saat wawancara dengan The Times, seperti yang dilansir Reuters, Minggu, 19 Mei 2024.
"Jika karier saya tidak mengajari saya bagaimana menghadapi kemunduran, maka tidak ada karier yang bisa melakukan itu," ujarnya menjelang laga terakhirnya bersama Liverpool.
"Milimeter, inci, menentukan segalanya bagi kami. Saya tahu bagi orang-orang, akan ada perbedaan besar jika saya memenangkan lebih banyak. Jika saya memenangkan tiga gelar, saya pasti seorang manajer yang sukses. Bila saya memenangkan satu gelar dalam sembilan tahun, orang-orang dapat membantahnya. Namun saya tidak peduli."
Klopp merasa bertanggung jawab terhadap proses perubahan yang harus dilalui tim asuhannya yaitu Liverpool setelah kepergiannya. Namun, ia mengatakan bahwa hal itu tidak akan bisa dihindari.
"Ada banyak ketidakpastian bagi masyarakat, dan saya tidak menginginkan hal itu terjadi kepada mereka. Tapi, saya tahu, jika saya melakukannya satu atau dua tahun lagi, hal yang sama akan terjadi pada mereka."
Karena itu, dia meyakini tidak ada alasan baginya untuk tidak melakukannya. "Saya harus mengatasinya. Saya harus memikirkan diri sendiri terlebih dulu, yang sebenarnya tidak sering saya lakukan."
"Mungkin ini bisa lebih sukses? Ya. Dengan saya? Saya tidak tahu. Kami benar-benar melakukan segalanya. Saya sangat kritis terhadap diri sendiri, tetapi saya tidak merenungkan hal itu secara kritis. Saya sangat senang dengan waktu saya di sini... Saya menoleh ke belakang sambil tersenyum," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: