Selain Pangeran Kipas, 15 Tokoh Ini Turut Dirikan Kampung Jawa di Majalengka, Terkait dengan Indramayu
Para tokoh pendiri Desa Patuanan, Kampung Jawa di Kabupaten Majalengka. -Istimewa-radarmajalengka.com
Sindanghaji kemudian dimekarkan menjadi Desa Sindanghaji dan Tarikolot. Nama ini berasal dari kata Tarik dan Kolot. Bisa diartikan “ditarik kunu kolot”. Maknanya ditarik orang tua atau Patuanan.
Buyut Pernata Kusuma memiliki seorang anak bernama Janur Wenda. Dia berjasa besar pada pertempuran melawan Kerajaan Pajajaran di Eretan, Indramayu.
Dikisahkan Pasukan Cirebon terdesak oleh kepungan tentara Eretan. Akhirhya Mbah Kuwu Sangkan atau Pangeran Cakrabuana atau Walangsungsang meminta bantuan Pengeran Kipas.
BACA JUGA:Inspirasi Warna Baju Kekinian untuk Bridesmaid, Siap Tampil Menawan Dampingi Pengantin.
Putra Prabu Siliwangi ini mengutus Sunan Kalijaga untuk menemui Pangeran Kipas untuk meminta pertolongan kepada Pangeran Kipas.
Hanya saja, usia Pangeran Kipas sudah sepuh. Dia tak sanggup untuk berperang lagi. Dia pun mengutus anaknya Janur Wenda untuk berperang ke Eretan Indramayu.
Janur Wenda berangkat ke Eretan. Bala tentara sudah menyiapkan senjata rahasia untuk menghabisi Janur Wenda. Senjata itu berupa golok sangat besar yang disimpan di Desa Bugel, Indramayu.
Bertemulah Janur Wenda dengan pasukan Eretan di Desa Sumur Adem. Dengan cepat golok pusaka itu dipukulkan ke Janur Wenda hingga amblas ke tanah.
BACA JUGA:Gamis Hitam Cocok dengan Hijab Warna Apa Ya? Ini Dia Pilihannya!
Ternyata golok yang disimpan di Desa Bugel itu mampu membuat Janur Wenda amblas. Merasa telah menang, pasukan Eretan pun meninggalkan tempat itu.
Karena lama belum juga ada kabar dari Janur Wenda, maka Mbah Kuwu Sangkan datang ke Eretan. Sosok bernama Walangsungsang ini menemukan Janur Wenda amblas ke dalam tanah.
Konon hanya mengebaskan sorban Mbah Kuwu Sangkan, lalu keluarlah Janur Wenda dengan selamat. Bekas amblasnya Janur Wenda keluarlah sumber air. Kemudian ditandai dengan tanaman sere.
Akhirnya tempat itu diberi nama Sumur Sere atau Sumur Adem. Sekarang ini menjadi nama desa di Kecamatan Eretan.
BACA JUGA:Desa Patuanan, Kampung Jawa di Tengah Pemukiman Sunda, Dijuluki Jawa Tengahnya Majalengka
Selepas perang dengan Eretan, Janur Wenda pulang ke Patuanan menemui orang tuanya Buyut Pernata Kusuma. Kemudian Janur Wenda, Mbah Buyut Pernata Kusuma, keluarga dan para pengikutnya menetap di desa tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: