18 Desa di Majalengka jadi Penyangga Gunung Ciremai, Ada 4 Potensi Wisata, dari Air Terjun hingga Danau
Sebanyak 18 desa menjadi penyangga Gunung Ciremai di Kabupaten Majalengka dan memiliki potensi wisata air terjun hingga alam. -Jadesta Kemenparekraf-radarmajalengka.com
BACA JUGA:Spot Foto Menarik! Wisata Taman Nasioal Gunung Ciremai yang Cocok untuk Nangkring di Feed Instagram
Panorama hutan lindung terdapat di wilayah Argapura hingga Cikijing. Semak belukar disertai batu-batu besar bekas letusan Gunung Ciremai bisa dijumpai di Sadarehe, Desa Payung, Rajagaluh.
Panorama ladang pertanian yang indah bisa dijumpai di kawasan Argalingga, Argamukti Kecamatan Argapura. Kawasan ini menjadi ‘Dieng’-nya Majalengka.
Hal ini karena keindahan ladang-ladang pertanian yang rapih mengisi lereng-lereng bukit. Bagi pecinta sunrise, tempat ini sangat cocok. Karena dari sini bisa melihat keindahan alam saat matahari terbit.
Bila cuaca baik dan cerah, bisa juga melihat puncak-puncak gunung lainnya di Jawa Barat. Seperti Gunung Sawal, Cakrabuana, Tampomas, Kareumbi, Galunggung dan Bukittunggu. Bila beruntung malah bisa melihat puncak Papandayan dan Cikurai di Garut.
BACA JUGA:Wisata Alam Majalengka Cocok untuk di Kunjungi di Akhir pekan, Simak Daftarnya!
2. Air Terjun
Dengan luasnya hutan lindung menjadikan Gunung Ciremai menjadi daerah tangkapan air. Karena itu, banyak aliran sungai yang berhulu dan mengalir dari gunung ini.
Ada beberapa titik di aliran sungai ini terdapat air terjun yang masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC).
Seperti, Curug Sawer di Argalingga. Curug ini memiliki ketinggia lebih dari 30 meter. Kemudian, Curug Cipeuteuy di Bantaragung dan Curug Leles di Lengkong Wetan Sindangwangi.
Masih banyak curug yang lainnya. Misalnya Curug Berod di dekat Pos 1 pendakian ke Gunung Ciremai.
BACA JUGA:Menikmati Keindahan Alam Perkebunan Teh Cipasung di Majalengka
3. Danau atau Situ
Salah satu danau yang masuk ke dalam kawasan TNGC adalah Situ Sangiang. Situ ini terletak di Desa Sangiang Kecamatan Banjaran.
Luas situ tersebut sekitar 20 hektar. Dikelilingi hutan lindung yang masih rimbun. Juga menjadi rumah aneka satwa liar. Seperti babi hutan, kera, lutung, surili dan berbagai jenis burung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: