Direktur Penyidikan KPK RI Hadir Dalam Pelantikan Pengurus Bagong Mogok Korda Majalengka, Ada Apa?
Caption- Istimewa- Pengurus Bagong Mogok (BM) Korda Majalengka di Desa Gunung Manik, Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, Sabtu 25 Januari 2025.Telah resmi dilantik. --
RADARMAJALENGKA.COM–Direktur Penyidikan KPK RI Hadir Dalam Pelantikan Pengurus Bagong Mogok Korda Majalengka.
Suasana penuh kehangatan dan kepedulian menyelimuti pelantikan dan pengukuhan Pengurus Bagong Mogok (BM) Korda Majalengka di Desa Gunung Manik, Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, Sabtu 25 Januari 2025.
Pada kesempatan itu, AKBP Purn. H. Hilman Muslim, S.H, Ketua Umum Komunitas Sosial Bagong Mogok langsung melantik Lifda Sugilar, S.H. sebagai Ketua, dengan Eka Setiawan sebagai Sekretaris dan jajaran pengurus lainnya.
BACA JUGA:Wujudkan Desa Bersih Dari Sampah, TPS Desa Leuwimunding Tekan Volume Sampah TPA Heuleut
BACA JUGA:Bupati dan Wakil Bupati Majalengka Terpilih Tolak Mobil Dinas Baru, Utamakan Kepentingan Masyarakat
Pelantikan ini tak hanya menjadi acara seremonial, namun juga diwarnai aksi sosial seperti santunan kepada puluhan santri dan anak yatim, pemberian bantuan rehabilitasi rumah tidak layak huni (rutilahu) kepada 16 penerima senilai Rp 50 juta, dan ekspos UMKM binaan Komunitas BM.
Ratusan anggota dan pengurus serta tamu undangan serta para donatur hadir pada kesempatan tersebut.
Pelantikan itu juga turut dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Brigjen Pol. H. Asep Guntur Rahayu, S.I.K., S.Psi., M.H, (Direktur Penyidikan KPK RI dan founder Bagong Mogok). Lalu,Irjen Pol. Prof. Dr. H. Herry Heryawan, S.I.K., S.H., M.H., M.Hum. (Staf Khusus Kemendagri RI dan founder Bagong Mogok).
BACA JUGA:Kober Mitra Asih Mendapat Jatah MBG
Hadir pula para pejabat Pemerintah Kabupaten Majalengka, para kepala desa, dan masyarakat setempat yang antusias mengikuti acara tersebut.
Dalam sambutannya founder yang juga pendiri Komunitas Bagong Mogok Brigjen Pol. H. Asep Guntur Rahayu menjelaskan filosofi di balik nama "Bagong Mogok". Ia menyebut bahwa "Bagong" itu dalam bahasa sunda dan Bahasa Indonesia namanya babi. Dalam agama Islam babi itu dianggap najis berat.
Akan nama atau filosofi "Bagong Mogok" diambil dari gambaran perilaku babi yang terdesak dan ia akan melawan dengan gigih sampai titik darah penghabisan, termasuk melawan terhadap yang akan menyerangnya. Semangat itulah yang menunjukkan pantang menyerah yang menginspirasi komunitas ini dinamakan Bagong Mogok.
BACA JUGA:Semakin Sporty dan Agresif, Yamaha R15 2025 Tampil dengan Warna Baru dan Update Grafis Terkini
"Kita mengadopsi semangat itu, yang diarahkan untuk saling tolong menolong masyarakat yang kesulitan. Slogan kita juga dalam bahasa sunda satengkah polah ngabela anu susah (berjuang maksimal bagi orang yang kesusahan),”tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: