Sulit Ditebak, Sosok Bunian Tak Punya Lekukan Vertikal Antara Pangkal Hidung dan Batas Bibir Atas

Sulit Ditebak, Sosok Bunian Tak Punya Lekukan Vertikal Antara Pangkal Hidung dan Batas Bibir Atas

Lembah Bunian (Google Maps)--

RADARMAJALENGKA.COM-Orang Bunian adalah sejenis makhluk halus yang dipercaya oleh masyarakat Minangkabau dan Melayu di Sumatera, Kalimantan, serta di Malaysia Barat.

Berdasar mitos yang beredar, orang Bunian diyakini memiliki kemampuan supranatural dan biasanya gaib, sehingga hanya dapat dilihat oleh orang-orang tertentu.

BACA JUGA:Arkeolog Ogah Bongkar Makam Berusia 2.200 Tahun, Ada Dugaan Tercampur Merkuri Sulfida, Kok Bisa

Di sisi lain, mereka terkadang menampakkan diri dan berbaur dengan manusia tanpa ada yang menyadari keberadaannya.

Konon, sifat orang Bunian sangat sulit ditebak, dan mereka kerap memberikan bantuan kepada para dukun.

Nama mereka berasal dari kata 'bunyi' yang berarti "suara" dan mengacu pada fakta bahwa meskipun Anda mungkin mendengarnya, Anda tidak akan pernah melihatnya. 

BACA JUGA:Tak Hanya Temuan Binatang Raksasa Purba, Baribis Dekat dengan Syaikh Syarief Hidayatulah

Orang Bunian kadang-kadang juga disebut "Orang Tersembunyi" yang mendiami kedalaman hutan atau gunung tinggi dan jauh dari kontak manusia. 

Namun, terkadang mereka juga bisa tinggal dengan masyarakat yang berada dekat dengan wilayah mereka tinggal. 

Dalam struktur sosialnya pun, orang bunian ini sangat mirip dengan kehidupan manusia.

BACA JUGA:Engga Ada Sosok Lain, Makhkuk Ini Lebih Agresif Saat Suhu Panas, Kok Bisa?

Terkhusus kehidupan masyarakat yang berada di Semenanjung Melayu, orang Bunian juga dianggap memiliki keluarga, klan hingga keluarga kerajaan.

Orang Bunian sangat terkenal dalam cerita masyarakat Sumatera bagian timur dan pesisir Kalimantan, serta pulau-pulau kecil yang terletak di antara lokasi-lokasi ini. 

BACA JUGA:Rupa Pesisir Selatan Pulau Jawa Ini Misterius Meretas Peta Kuno, Kenapa Pelaut Abad ke-16 Terkecoh?

Konon, jika Anda mendengar teriakan, nyanyian, tertawa atau mengoceh di hutan, maka kemungkinan Anda berada di kawasan orang Bunian, akan tetapi Anda tidak akan pernah melihat mereka walau hanya dengan bayangannya saja. 

Hal itu karena, dipercaya oleh masyarakat melayu bahwa Orang Bunian dapat menggunakan sihir untuk menjadi tidak terlihat oleh siapa pun kecuali mereka yang memiliki penglihatan spiritual.

Untuk ciri-ciri dari makhluk Bunian ini sama saja seperti ciri manusia pada umumnya, seperti bertubuh tegak dan mempunyai tangan dan kaki. 

BACA JUGA:Tak Hanya Temuan Binatang Raksasa Purba, Baribis Dekat dengan Syaikh Syarief Hidayatulah

Beberapa cerita juga mengklaim bahwa makhluk misterius ini tidak memiliki philtrum, yaitu lekukan vertikal antara pangkal hidung dan batas bibir atas.

Meski belum sepenuhnya terbukti secara ilmiah, namun ciri-ciri tersebut lazim diakui oleh banyak orang yang mengaku pernah bertemu atau berinteraksi dengan makhluk halus.

Namun, dari seluruh sensasi yang dirasakan panca indera, bisa jadi suara adalah tanda yang paling umum dirasakan oleh manusia ketika menyadari kehadiran makhluk halus tersebut.

BACA JUGA:Apa Benar Ciri-ciri Majalengka Dulunya Lautan? Sungai Cikeruh Jalur Perlintasan Kapal VOC

Anas Ahmadi dari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya dalam penelitiannya yang terbit dalam buku Folklore Nusantara: Hakikat, Bentuk, dan Fungsi (2013) yang disunting oleh Dr Suwardi Endraswara, M.Hum.K

isah hantu yang menjadi bagian budaya folklor atau ghostlore belum banyak disingkap oleh ilmu pengetahuan modern. Berdasarkan tulisan Anas, penelitian soal hantu di Indonesia hanya baru beberapa kali dilakukan.

Diantaranya adalah Geertz ([1960]2013) yang meneliti hantu di Mojokuto (Mojokerto), Danandjaja (1997) soal hantu dan kaitannya dengan legenda alam gaib, Endraswara (2004) soal dunia hantu di Jawa, Ahmadi (2006) soal hantu di Pulau Raas-Madura dan dibandingkan dengan hantu Jepang, Lee & Kathleen (2011) soal hantu-hantu Indonesia yang berkaitan dengan hantu Jawa, Hindu-Budha, dan pesugihan.

"Genre folklor hantu (ghostlore) di Indonesia sebenarnya sangat banyak, tetapi masih belum ada penelitian yang optimal tentang folklor hantu di Indonesia." tulis Anas Ahmadi. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: