Tak Hanya Temuan Binatang Raksasa Purba, Baribis Dekat dengan Syaikh Syarief Hidayatulah

Tak Hanya Temuan Binatang Raksasa Purba, Baribis Dekat dengan Syaikh Syarief Hidayatulah

--

RADARMAJALENGKA.COM-Ada yang menarik, bukan hanya temuan fosil-fosil binatang raksasa zaman prasejarah, Desa Baribis ternyata tidak bisa dipisahkan dengan peran Sunan Gunung Jati dalam perkembangan Islam di wilayah ini. 

Sebelum menjadi desa Baribis, daerah ini bernama Dukuh Asem. 

Dalam Buku Sejarah Desa di Majalengka yang ditulis pada tahun 2012, di antaranya juga memuat masa lalu Desa Baribis, Kecamatan Cigasong.

Desa itu, mulanya hanya merupakan sebuah pedukuhan. Namanya Dukuh Asem.

Disebutkan, pada tahun 1302 M, datanglah ke Dukuh Asem sepasang suami istri. Mereka adalah Pangeran Jaya Wisaya dan Nyi Anta Sari Manik. 

Mereka datang ke Dukuh Asem menjalankan perintah Kanjeng Susuhunan Sultan Cirebon, Sunan Gunung Jati. Mereka diutus untuk menyebarkan agama islam di dukuh itu.

Di tahun itu, masyarakat Dukuh Asem  menganut animisme dan dinamisme. Juga masih terikat dengan kepercayaan para karuhun dukuh itu.

Pangeran Jaya Wisaya sebenarnya bukan asli Cirebon. Dia ini keturunan Keraton Mataram. Namun masih bersaudara dengan Pangeran Dalem Panungtun yang makamnya di Giri Lawungan Majalengka (Sindangkasih).

Sementara istrinya, juga bukan orang Cirebon. Nyi Anta Sari Manik aslinya kelahiran Brebes Jawa Tengah. 

Konon, diriwayatkan keduanya memiliki ajimat berupa Aji Miraga Pitu. Bahkan sang istri memiliki gegaman bernama Cupu Manik.

Pangeran Jaya Wisaya bersama istrinya menempati Dukuh Asem dan penduduk semakin bertambah. 

Atas perintah Sunan Gunung Jati, maka dibentuklah sebuah Kademangan Dukuh Asem. Kemudian nama itu dirubah dengan nama Baribis. 

Pada saat itu jumlah penduduk Dukuh Asem telah mencapai 224 orang.

Berkat kepemimpinan Pangeran Jaya Wisaya Dukuh Asem mengalami zaman keemasan, rakyat merasa tentram dan sejahtera. Sementara Islam menjadi agama resmi mereka.

Tentang pergantian nama menjadi Baribis, ada yang menafsirkan dari Baribis dari kata Baribisa. Maksudnya penduduk Dukuh Asem bersama memahami dan mengerti. Kemudian Baribisa berubah menjadi Baribis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: