Engga Ada Sosok Lain, Makhkuk Ini Lebih Agresif Saat Suhu Panas, Kok Bisa?

Engga Ada Sosok Lain, Makhkuk Ini Lebih Agresif Saat Suhu Panas, Kok Bisa?

Makam Kuno yang dijaga sepasang ular (Foto: YouTube Kuno Brono)--

RADARMAJALENGKA.COM-Berdasarkan data dan informasi yang diberikan pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jatiwangi Kabupaten Majalengka, suhu udara di Kabupaten Majalengka mencapai 32 derajat Celcius dengan kelembaban 55 persen dan kecepatan angin 10 KM per jam, yang terjadi sekitar pukul 13.00.

Suhu udara panas tersebut memang sangat dirasakan masyarakat, dimana dalam beberapa pekan terakhir ini kondisi cuaca panas juga menerpa wilayah Kabupaten Majalengka. Bahkan hal itu juga dirasakan warga di kecamatan Argapura yang bersuhu dingin, dimana mereka mengaku jika suhu udara saat ini dirasakan lebih panas dari biasanya.

BACA JUGA:Duh Panas! Suhu Udara mencapai 32 Derajat Celcius di Majalengka

Studi baru menemukan, cuaca panas dapat meningkatkan risiko gigitan ular. ular cenderung lebih aktif saat suhu lebih tinggi.

Korelasi cuaca panas dan meningkatnya risiko gigitan ular ini merupakan hasil temuan studi yang dilakukan oleh para peneliti di Emory University.

Dilansir dari Phys, Rabu (9/8/2023), dalam studi ini, para peneliti menemukan, kemungkinan orang Georgia, salah satu negara bagian Amerika Serikat, berpotensi dilarikan ke IGD karena gigitan ular yang melonjak sekitar 6 persen pada setiap kenaikan suhu 1 derajat Celsius.

BACA JUGA:Suhu Bumi Mendidih, 298 Spesimen Homo Berubah Selama 50.000 Tahun, Otak Manusia Semakin Mengecil

Berdasarkan analisis, peneliti menjelaskan, jika suhu maksimum hari ini lebih hangat dibandingkan suhu maksimum kemarin, maka ular cenderung lebih agresif dengan menunjukkan taringnya.

Persentase kenaikan risiko gigitan ular saat cuaca panas ini merupakan rata-rata sepanjang tahun.

Oleh karena itu, kendati musim panas memiliki jumlah gigitan ular tertinggi, namun sebenarnya pada musim semi menunjukkan korelasi yang lebih kuat antara suhu yang lebih hangat dan gigitan ular.

Ular cenderung lebih aktif pada suhu yang lebih tinggi dan mereka akan berdiam diri dan menjadi lesu di musim dingin. Tubuh yang lebih hangat memungkinkan ular untuk bergerak lebih cepat ketika berburu mangsanya.

BACA JUGA:Rupa Pesisir Selatan Pulau Jawa Ini Misterius Meretas Peta Kuno, Kenapa Pelaut Abad ke-16 Terkecoh?

Peneliti menunjukkan, ketika cuaca panas atau menghangat, maka manusia juga lebih aktif di luar ruangan, sehingga meningkatkan jumlah pertemuan dengan ular.

Georgia adalah rumah bagi 46 spesies ular, namu kasus gigitan ular di negara bagian ini merupakan kejadian yang langka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: