CANGGIH BANGET! Mengenal Geofoam EPS yang Dipakai Tol Cisumdawu, 72 Kali Lebih Ringan dari Tanah

CANGGIH BANGET! Mengenal Geofoam EPS yang Dipakai Tol Cisumdawu, 72 Kali Lebih Ringan dari Tanah

Mengenal material geofoam EPS yang dipakai di Jalan Tol Cisumdawu.-PUPR BPJT-radarmajalengka.com

SUMEDANG, RADARMAJALENGKA.COM - Pembangunan Tol Cisumdawu menggunakan teknologi canggih untuk penanganan area longsor dan tanah yang labil dan rawan pergerakan.

Salah satunya di ruas Seksi 5A STA 40+200 Dusun Sawah Pasir Kodok, Desa Cipamekar, Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang.

Pembangunan Jalan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan pada ruas tersebut baik Jalur A maupun B menggunakan material geofoam EPS yang mirip dengan styrofoam.

Sebab, lokasi tersebut dikenal labil dan rawan dengan pergerakan tanah. Bahkan cenderung berair. Lalu, apa itu material Geofoam EPS ang digunakan?

BACA JUGA:Tak Bisa Datang Ke TPS, Polisi di Majalengka Dampingi Petugas Jemput Bola Bagi Lansia dan Warga Sakit

Dilansir dari penjelasan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Geofoam EPS adalah material expanded polystyrene yang berupa high density polystyrene berbentuk balok-balok berbobot ringan.

Material ini, rupanya sudah banyak digunakan di luar negeri untuk menangani lapisan tanah yang labil dan mengurangi risiko terjadi longsor.

Dari jalan tol di Indonesia, mungkin baru Cisumdawu yang menggunakan material jenis ini. Karenanya, ini menjadi yang pertama sekaligus paling masif penggunaannya.

Geofoam EPS yang digunakan oleh Kontraktor Seksi 5A yakni PT Adhi Karya, sudah mencapa volume 40 ribu meter kubik. Adapun kebutuhan timbunan di Seksi 5A tersebut butuh 80 ribu meter kubik dan sebelumnya sudah digunakan urugan tanah.

BACA JUGA:Tips Bagi Calon Jamaah Haji Agar Koper Tidak Tertukar

Ternyata, teknologi Geofoam EPS ini bisa mengurangi beban. Sehingga mengurangi risiko terjadinya ambles maupun longsor.

Kemudian mengurangi tekanan atau beban yang dapat memicu settlement pada tanah dasar dan infrastruktur yang ada. 

Ternyanya, kemampuan tanah menjadi lebih stabil dikarenakan material ini sangat ringan. Misalnya timbunan tanah memiliki beban hingga 1.800 kilogram per meter kubik. Sedangkan geofoam ini, hanya 25 kilogram per meter kubik.

Sehingga material ini, jauh lebih ringan dari tanah bahkan mencapai 72 kali. Karenanya, kondisi ini mampu mempertahankan stabilitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: