Keyakinan Bandara Kertajati Pada Akhirnya Bakal Ramai, Satu Syaratnya Ini
Bandara Kertajati Majalengka diyakini bakal ramai pada akhirnya. -Chep Budi Dharma/Ist-radarmajalengka.com
MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Bandara Kertajati Majalengka diyakini bakal ramai pada akhirnya, meski saat ini aktivitas penerbangan masih terbatas.
Bahkan dalam waktu dekat, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati akan membuka penerbangan rutin terjadwal menuju Kuala Lumpur Malaysia.
Keyakinan bahwa nantinya Bandara Kertajati akan berfungsi optimal, diungkap Deputi VI Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang, Wahyu Utomo.
"Tapi kami yakin pak, di manapun juga kita membangun infrastruktur pasti ada manfaatnya," kata Wahyu di helatan Sewindu PSN (Proyek Strategis Nasional) baru-baru ini.
BACA JUGA:BSI Buka Layanan 434 Kantor Cabang Akhir Pekan Ini
Menurut Wahyu, kendala yang masih terjadi pada Bandara Kertajati mesti segera diselesaikan. Sehingga dapat beroperasi dan dioptimalkan sesuai dengan harapan.
"Kita tinggal bagaimana menyelesaikan masalah-masalah itu, kita mempercepat supaya ada konektivitas dari bandara dengan jalan yang perlu kita percepat pembangunannya," tandasnya.
Ditegaskan Wahyu, BIJB Kertajati selama ini kesulitan akses. Musababnya adalah belum selesainya pembangunan Tol Cisumdawu. Padahal, akses ini adalah hal yang penting. Di samping dukungan infrastruktur lainnya.
"Jadi memang pak. Inilah. Kita harus sadari ya pak ya. Kita harus belajar dari kasus itu. Jadi pada waktu Kertajati dibangun sudah selesai, ternyata aksesnya kurang," tuturnya.
BACA JUGA:BLAK-BLAKAN, Komisaris Tol Cisumdawu Ungkap Suka Duka Bangun Tol Bandung
Karenanya, kunci dari pemanfaatan BIJB Kertajati adalah akses. Sehingga perlu dilakukan percepatan dalam pembangunan Tol Cisumdawu. Sehingga bandara ini dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
"Makanya kita sekarang bagaimana meningkatkan manfaat dari Kertajati itu, dengan mempercepat pembangunan Jalan Tol Cisumdawu," tandasnya.
Kembali disinggung Wahyu, problem yang terjadi pada Bandara Kertajati mesti menjadi pelajaran. Di mana terjadi ketidaksamaan kecepatan dalam pembangunan infrastruktur yang saling berkaitan.
"Itu adalah salah satu contoh di mana, mungkin kecepatan pembangunannya tidak sama. Karena ada masalah, kalau jalan tol itu susah pembebasan lahannya," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: