NASIB Pedagang Tape Gantung dan Ubi Cilembu di Cadas Pangeran Pasca TOL CISUMDAWU Beroperasi, Sepi dan Sepi

NASIB Pedagang Tape Gantung dan Ubi Cilembu di Cadas Pangeran Pasca TOL CISUMDAWU Beroperasi, Sepi dan Sepi

Pedagang ubi cilembu dan tape gantung di Jalan Raya Cadas Pangeran terdampak kehadiran Tol Cisumdawu.-Sumedang Ekspres-radarmajalengka.com

SUMEDANG, RADARMAJALENGKA.COM - Nasib pedagang di Jalan Raya Cadas Pangeran benar-benar terdampak Tol Cisumdawu yang sudah beroperasi penuh.

Tidak ada lagi momen mremaan mudik dan lebaran, setelah Jalan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan tembus dari Bandung sampai ke Majalengka.

Penjualan tape gantung hingga ubi cilembu, benar-benar merosot. Kondisi ini disebabkan sepinya pengendar yang lewat.

Salah satunya diraskan Tuti Astuti, yang berjualan ubi cilembu. Dari biasanya bisa hambis 1-2 ton saat momen lebaran dan mudik, tetapi sekarang 1 kuintal pun nyaris tidak habis terjual.

BACA JUGA:SERU! 3 Momen Mudik Lebaran Para Artis di Majalengka, Jajan Bakso Favorit, Manjat Pohon

"Sejak ada Tol Cisumdawu jualan ubi cilembu menurun, padahal biasanya kalau lebaran sudah habis," kata Tuti, kepada wartawan.

Diungkapkan dia, ubi cilembu dijual Rp 18 ribu per kilogram. Biasanya, para pemudik atau mereka yang melintas saat Idul Fitri, singgah untuk membeli.

Tetapi, sekarang sudah tidak ada lagi momen mremaan seperti itu. Para pengendara yang melintas Cadas Pangeran tersisa hanya pengguna sepeda motor.

Sedangkan mobil pribadi hampir seluruhnya beralih menggunakan Jalan Tol Cisumdawu, sehingga tidak lagi singgah di Cadas Pangeran.

BACA JUGA:NASIB Pedagang Cadas Pangeran Pasca TOL CISUMDAWU Dipakai Mudik, Benar-benar Sepi

Karenanya, Tuti berharap, ada upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk membantu pedagang di Jalan Raya Cadas Pangeran.

Sebab, para pedagang tersebut sangat terdampak dengan kehadiran Jalan Tol Cisumdawu, terutama setelah beroperasi penuh.

Pedagang lainnya di Jalan Raya Cadas Pangeran, Ema mengungkapkan, setelah Tol Cisumdawu beroperasi, penjualan Ubi Cilembu menurun drastis.

Dari barang titipan yang diterima sekitar 1 kuintal, tidak bisa habis bahkan dalam waktu satu minggu. Sehingga Ubi Cilembu pun membusuk dan tidak bisa dijual.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: