SIMAK! Skenario Penanganan Kemacetan Tol Cisumdawu saat Mudik, Begini

SIMAK! Skenario Penanganan Kemacetan Tol Cisumdawu saat Mudik, Begini

Skenario rekayasa lalu lintas akan diterapkan di Tol Cisumdawu dan Tol Cipali untuk mengatasi kemacetan.-Rochamedia/Ist-radarmajalengka.com

BANDUNG, RADARMAJALENGKA.COM – Skenario rekayasa lalu lintas di Tol Cisumdawu saat mudik lebaran 2023 dan terjadi kemacetan telah dipersiapkan jajaran kepolisian.

Seperti diketahui Jalan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan akan beroperasi pada arus mudik lebaran 2023 mulai dari Seksi 1 sampai dengan 6.

Kendati demikian hanya Seksi 1 sampai dengan 3 Jalan Tol Cisumdawu yang beroperasi penuh. Sedangkan Seksi 4 sampai dengan 6 baru sebatas fungsional.

Oleh karena itu, Polda Jawa Barat (Jabar) dan jajaran Polres Majalengka, Sumedang dan sekitarnya, telah menyiapkan rekayasa lalu lintas.

BACA JUGA:PERDANA! Jemaah Haji Cirebon Raya Plus Sumedang dan Subang Berangkat dari Bandara Kertajati Majalengka

Informasi yang dihimpun radarmajalengka.com, terdapat beberapa lokasi yang akan mendapatkan perhatian saat arus mudik mencapai puncaknya.

Yang pertama adalah Junction Dawuan di kilometer 152 Tol Cipali yang merupakan titik pertemuan Tol Cisumdawu dan Tol Cipali.

Kedua, Rest Area Kilometer 166 yang merupakan titik istirahat pertama bagi pengendara dari arah Bandung via Cisumdawu.

Dirlantas Polda Jabar, Kombes Pol Wibowo mengatakan, saat beroperasi untuk arus mudik lebaran, Tol Cisumdawu hanya beroperasi mulai pukul 06.00 sampai dengan 15.00 WIB.

BACA JUGA:PENAMPAKAN TERKINI Tol Cisumdawu Seksi 5 yang Besok Dipakai Mudik, Sudah Siap atau Diundur?

Dari Seksi 4 sampai dengan Seksi 6 atau Cimalaka – Kertajati juga hanya akan beroperasi satu arah, menimbang masih adanya ruas yang belum selesai sepenuhnya.

Sementara untuk pengendalian kepadatan lalu lintas di ruas tol sepanjang hampir 62 kilometer itu, nantinya akan dilakukan dengan mengeluarkan kendaraan di Gerbang Tol Sumedang Kota.

Gerbang Tol Sumedang Kota dipilih untuk mengeluarkan kendaraan, karena akses ke jalur arteri yang lebar.

Berbeda dengan di Cimalaka yang cukup sempit dan jalan warga. Sehingga dikhawatirkan menimbulkan bottle neck.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: