Pagar Nusa Gelar Konfrensi Cabang Ke-1 di Ponpes Manbaul Huda

Pagar Nusa Gelar Konfrensi Cabang Ke-1 di Ponpes Manbaul Huda

UNJUK KEBOLEHAN: Pagar Nusa menampilkan pecak silat dalam acara konferensi cabang ke-1, Rabu (22/2). --

MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Organisasi Badan Otonom Nahdlatul Ulama (NU) Pagar Nusa Kabupaten Majalengka menggelar konferensi cabang (Konfercab) ke-1.

Diadakannya konfercab untuk membentuk kepengurusan dan mewadahi pehobi pencak silat di bawah naungan NU.
Konfercab dipusatkan di halaman Pondok Pesantren Pusat Manbaul Huda di Desa Cisambeng, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka, Rabu (22/2).

Ketua Majelis Pendekar PC Pagar Nusa Majalengka, Muhammad Umar mengatakan, pihaknya saat ini sudah memiliki Pengurus Anak Cabang (PAC) di 18 dari 26 kecamatan yang ada di Majalengka.

Jumlah itu, kata dia, sudah melebihi batas minimal untuk menyelenggarakan konfercab. "Ini mungkin representasi dari keberhasilan pengurus dan mungkin di Pagar Nusa ini kan dikader para pendekar yang nasionalis sekaligus religius dalam bimbingan ulama Nahdatul Ulama," ujar Umar kepada media, Rabu (22/2).

BACA JUGA:PENGUMUMAN PENTING! Tarif TOL CISUMDAWU Seksi 2 dan 3 Segera Diberlakukan, Sumedang - Cimalaka Tidak Gratis

BACA JUGA:TINGGI BANGET! Jalan TOL CISUMDAWU di Seksi 5 Ini seperti Gedung, Coba Lihat

Lembaga sayap otonom dari NU sendiri itu, jelas dia, memiliki program kerja yang sudah terorganisir.
Salah satunya, menjalankan kurikulum yang menyasar ke sekolah-sekolah atau lembaga yang telah ada kegiatan silatnya. "Itu ada perhatian termasuk nanti bantuan fasilitas," ucapnya.

Sementara itu Asep Saepudin S Millah Ketua Pagar Nusa Jabar mengatakan bahwa PC Majalengka hari ini jauh lebih besar, lebih bagus, lebih merata, di semua kecamatan ada.

"Insya allah setelah konfercab ini 100 persen kepengurusan dari mulai PC sampai PAC bahkan ranting dan rayon Insya Allah ada. Ini bukti kekuatan basic dari para pendekar Pagar Nusa untuk kemajuan di Majalengka,” jelasnya.
Asep menegaskan bahwa Pagar Nusa memiliki tugas untuk menjaga kiai, menjaga ulama, bela kiai dan bela ulama.

“Pagar Nusa didirikan itu bukan untuk jago-jagoan, tapi untuk melindungi para ulama. Karena para ulama biar santai dengan dakwahnya. Kita yang menjaga para ulama itu. Walaupun di kepengurusan Pagar Nusa juga banyak yang menjadi kiai,” katanya.

BACA JUGA:NGEBUT! Seksi 4 Tol Cisumdawu Kian Dekat Beroperasi Fungsional, Bandung ke Majalengka dan Cirebon Makin Cepat

BACA JUGA:KABAR BAIK: JALAN TOL CISUMDAWU Seksi 4 sampai 6 Bakal Gratis untuk Mudik, Masuk Bandung, Keluar Majalengka

Asep mengungkapkan metode pembelajaran yang ada di Pagar Nusa yang pertama sudah jelas sektornya di bela diri, karena Pagar Nusa sebagai pasukan intinya Nahdlatul Ulama.

"Tapi yang kita tanamkan ke para santri kita, anggota kita itu untuk saling menyayangi, saling hormati. Kemudian juga kita dakwah dengan akhlak kepada masyarakat melalui Pagar Nusa itu pentingnya, jadi enggak angker sebetulnya. Cuma kalo ganggu Nahdlatul Ulama ya kita akan menjadi sosok yang sangat mengerikan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: