CURHAT Masnuah Calon Jemaah Haji Gagal Berangkat Tahun 2020, Sudah Lunas, Pertanyakan Dana Tambahan

CURHAT Masnuah Calon Jemaah Haji Gagal Berangkat Tahun 2020, Sudah Lunas, Pertanyakan Dana Tambahan

CURHAT: Masnuah bertemu KH Maman Imanulhaq, anggota DPR RI Komisi VIII di kediamannya. Agar bisa berangkat, pedagang sayur keliling ini harus menambah biaya tambahan senilai Rp9,4 juta.-Baehaqi-Radarmajalengka.com

MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Masnuah warga Desa Garawangi, Kecamatan Sumberjaya merupakan salah satu jamaah haji yang gagal berangkat tahun 2020 dan sudah pelunasan.

Ia gagal berangkat bersama suami saat itu, karena pandemi Covid-19, dan setelah dewan Komisi VIII DPR RI memperjuangkan, Masnuah beserta suami berangkat tahun 2023 ini dan tidak harus bayar dana tambahan.

Namun nyatanya, informasi terbaru yang diperoleh Masnuah, agar bisa berangkat, pedagang sayur keliling ini harus menambah biaya tambahan senilai Rp9,4 juta.

Oleh sebab itu sebagai jamaah dirinya mempertanyakan dan melaporkan kejadian tersebut langsung kepada Anggota Komisi VIII DPR RI, yaini KH Maman Imanulhaq.

BACA JUGA:PROGRES TERKINI di Tol Cisumdawu, Ada Longsor di Perbatasan Seksi 5 dan 6 Sudah Dekat Majalengka

"Padahal pelunasan tidak diambil, kenapa harus bayar? Sedangkan pemberangkatan sebentar lagi untuk gelombang pertama. Kami yang ekonominya seadanya ditambah suami kena glukoma saya merasa keberatan pengennya tetap ketika pelunasan 2020 tidak bayar lagi,” jelasnya saat dikonfirmasi wartawan.

Mendengar informasi tersebut KH Maman Imanulhaq marah dan minta perhatian semua pihak. Ia menceritakan bahwa sebagai anggota Komisi VIII dirinya ingin mengabarkan kepada jamaah di seluruh Indonesia bahwa BPIH dan Bipih sudah disepakati tinggal nunggu dari keputusan presiden.

Karena penetapan presiden menjadi penting untuk nanti di-share-kan kepada jamaah.
Nah ketika usulan dari pemerintah Rp69 juta untuk biaya haji, sebagai anggota legislatif dirinya sangat keberatan.
Bahkan saat ini, KH Maman Imanulhaq yang sangat vokal, Fraksi PKB bahkan menolak usulan itu dan melakukan penyisiran.

Dirinya menceritakan penyisiran itu akhirnya menghasilkan penurunan yang signifikan. DPR berhasil menurunkan 1,6 triliun dan munculah apa yang disebut sebagai angka moderat.

BACA JUGA:WADUH! Sedang Dikejar Target, Terjadi Longsor di TOL CISUMDAWU Seksi 5B, Dekat Ujung Jaya

"Angka moderat itu BPIH kita putuskan diangka Rp90 jutaan dan Bipih. Bipih itu adalah biaya ibadah haji yang ditanggung oleh jamaah itu sekitar Rp49,8 juta dari Rp69 juta. Nah bahkan kita meminta dan saya sendiri yang menjadi juru bicara ketika itu untuk mengatakan bikin 3 klaster.  Klaster pertama adalah jamaah yang lunas tunda 2020. Itu sebaiknya tidak usah bayar lagi. Nah yang Kedua lunas tunda 2022 mereka harus banyar Rp9,4 juta.

Baru yang berangkat hari ini waiting list yang di 2023 itu bayar Rp23 juta sekian ribu rupiah,” paparnya.
Ia mengatakan ternyata dalam pelaksanaannya ada beberapa kasus. Salah satunya Masnuah yang sebelumnya beberapa media pernah  mengangkat profil beliau, sebagai tukang sayur keliling yang bisa naik haji, tetapi gagal. Kenapa gagal, 2 gagal karena Covid-19, tahun berikutnya gagal karena ada pembatasan usia dan masuk data cadangan.

Sedangkan tahun ini ketika ada kabar gembira 221.000 jamaah bisa berangkat dan masuk. Cuman anehnya KBIHnya meminta tambahan yantu Rp9,4 juta yang lunas tunda 2022.

Seharusnya Masnuah ini adalah lunas tunda yang 2020 yang tidak usah bayar lagi. Oleh sebab itu dirinya menghimbau kepada Kasi Haji di kabupaten masing-masing terutama Majalengka, agar mencek ulang jamaah jamaah mana yang lunas tunda 2020, mana yang 2022 mana yang memang waiting list 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: